SOLOPOS.COM - (google.img)
WONOGIRI–Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (DPC Gerindra) Wonogiri mulai menjaring bakal calon anggota legislatif (Bacaleg). Pada Pemilu 2014 mendatang, partai bergambar burung garuda itu menargetkan meraih 10 kursi atau dua kursi di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
Karenanya, pada 14 Juni mendatang pembentukan pengurus di tingkat ranting ditarget kelar. Pernyataan itu disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Wonogiri, Sriyadi sebelum memimpin konsolidasi partai di salah satu rumah makan di Baturetno, Rabu (30/5/2012).
“Sampai sekarang sudah tercatat 30 bacaleg terjaring namun partai masih membuka pendaftaran hingga 2013,” paparnya.
Sriyadi menjelaskan, partainya terbuka bagi siapa saja termasuk mantan pejabat, mantan kepala desa, tokoh ormas maupun pengusaha. “Semua bacaleg akan diukur tingkat loyalitas sebelum ditetapkan menjadi caleg karena ending-nya pencalonan Prabowo menjadi Presiden. Walau demikian kuota 30% perempuan tetap dipenuhi. Bahkan di masing-masing dapil kuota 30% perempuan menjadi fokus Partai Gerindra.”
Lebih lanjut mantan pegiat LSM ini menyatakan, komposisi caleg akan mengutamakan struktural partai dan organisasi sayap seperti Pira (Perempuan Indonesia Raya), Tidar (Tunas Indonesia Raya), Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya). “Praja Wonogiri juga diberi kesempatan pertama untuk mendaftarkan sebagai caleg maupun pengurus.”
Pada bagian lain, Sriyadi mengaku telah menjalin komunikasi dengan pengurus praja dan mantan kepala desa di Wonogiri. “Semua pengurus diminta memetakan saksi sejak sekarang agar bisa mengikuti pematangan menjelang digelarnya pemilu.”
Terpisah, pengurus DPD Partai Golkar Wonogiri juga telah melakukan penjaringan bacaleg. Salah seorang pengurus, Suprapto menyatakan senang. “Saya sudah ditanya mengenai pencalonan. Bagi saya, penjaringan calon sedini mungkin banyak menguntungkan. Baik partai maupun calon. Seorang calon bisa bersosialisasi dengan masyarakat sejak lama. Sedangkan masyarakat bisa menilai seorang calon sejak dini.”
