Soloraya
Selasa, 21 Mei 2013 - 18:34 WIB

PILGUB JAWA TENGAH : Kurangi Potensi Golput, Bupati Akan Rilis SE Jadwal Masuk Karyawan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Desi Suryanto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Desi Suryanto)

SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya meminta semua pengusaha di wilayahnya memberikan kelonggaran waktu bagi semua karyawan untuk bisa menggunakan hak pilih pada Pilgub Jawa Tengah, Minggu (26/5.2013) mendatang.
Advertisement

Terkait hal ini Bupati akan mengeluarkan surat edaran (SE) yang berisi pengaturan jadwal atau shift bagi pekerja. “Pilgub itu kepentingan Jawa Tengah sehingga semua warganya harus mendukung kelancaran. Karenanya pengusaha pun meski mengerti dan memberi kesempatan kepada karyawannya untuk menggunakan hak pilihnya,” tegasnya kepada Solopos.com.

Wardoyo menyatakan, pengusaha bisa mengubah shift atau jadwal tugas di perusahaan dengan karyawan lain. “Ada kelonggaran dari pengusaha. Jika ada karyawan atau pekerja yang terlambat masuk kerja bisa ditoleransi dengan catatan keterlambatan itu diganti di lain waktu. Prinsip, pengusaha tidak dirugikan karyawan bisa menggunakan hak pilihnya,” jelasnya. Bupati menegaskan, pengaturan shift itu dimaksudkan agar angka golput di Sukoharjo berkurang.

Ditambahkan oleh Kabag Humas Pemkab Sukoharjo, Joko Nur Hadiyanto, penggantian shift bagi pekerja sudah pernah dilakukan oleh pengusaha di Sukoharjo. “SE Bupati untuk menegaskan kembali kesadaran pengusaha dan pekerja bahwa ada tanggung jawab bagi negara, yakni menggunakan hak pilih pada pilgub.”

Advertisement

Terpisah, Manager General Affairs PT Sritex, Sri Saptono Basuki menyatakan, pekerja di Sritex diatur kedatangannya sehingga bisa menggunakan hak pilih dan bisa bekerja seperti biasa. “Masuk kerja para pekerja mendapatkan dispensasi,” ujarnya.

Sebelumnya anggota KPU Sukoharjo bidang sosialisasi, Yulianto Sudrajat mengatakan, pemilu lalu angka golput di Sukoharjo mencapai 23% atau sebanyak 31.633 orang. “Jangan golput karena pemilu dibiayai negara bersumber dari uang rakyat,” pintanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif