SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan wilayah Kebakkramat memiliki potensi besar untuk dikembangkan jadi kawasan perumahan selain industri jika terhubung dengan jalur lingkar timur-selatan Kota Solo. Hal ini yang jadi salah satu alasan Bupati tak setuju dengan pembangunan jalan tol timur-selatan Kota Solo.

Wilayah di tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar akan terkena jika proyek tol lingkar timur-selatan Solo jadi terwujud. Selain Kebakkramat, dua kecamatan lain yang akan dilintasi tol tersebut adalah Tasikmadu dan Jaten.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dengan adanya kawasan industri yang sudah ada [di Kebakkramat], akan lebih berkembang dengan adanya jalan lingkar [bukan jalan tol]. Kan di sekitarnya bisa menjadi tempat hunian [perumahan],” ujar Bupati saat ditemui seusai melantik 11 kepala desa di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar, Rabu (28/12/2022).

“Hunian itu memboyong peradaban baru dan simbol ekonomi yang baru. Misalnya satu kawasan ada 1.000 kepala keluarga, akan ada berapa nilai perputaran ekonomi di sana,” sambungnya.

Yuli, sapaan Bupati Juliyatmono, mengatakan  pengembangan perumahan tersebut tentu harus tetap memperhatikan penataan lingkungan hidup, kelestarian alam, dan sumber air.

Baca Juga: Dinilai Matikan Ekonomi, Bupati Karanganyar Tak Setuju Jalan Tol

Pembangunan jalan lingkar juga dinilai berdampak pada percepatan pengembangan daerah. Daerah yang dilintasi jalur lingkar tersebut akan lebih berdaya. Oleh sebab itu, ia menilai perlu adanya diskusi tentang dipilihnya pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Solo tersebut ketimbang jalan lingkar.

“Penataan wilayah kan untuk memberdayakan potensi, sehingga bukan jalan tol yang dikembangkan. Maka untuk hal ini perlu diskusi agar memberikan gairah yang besar bagi publik untuk penyebaran sentra-sentra ekonomi. Kalau ditata lebih ke depan, itulah pentingnya [diwacanakan] Provinsi Soloraya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Juliyatmono tidak setuju dengan konsep jalan tol dalam rencana pembangunan jalur lingkar timur-selatan Kota Solo. Menurutnya, jalan tol justru akan mematikan ekonomi di sekitar jalan yang dilaluinya.

Yuli, sapaan Juliyatmono, lebih setuju dengan konsep jalan lingkar atau ring road yang dinilainya akan membawa dampak perekonomian yang lebih baik dibandingkan jalan tol.

Baca Juga: Jalan Tol Timur-Selatan Solo Kemungkinan Melintasi 3 Kecamatan di Karanganyar

“Sampai sekarang belum ada pembicaraan dengan saya di Karanganyar tentang rencana pembangunan jalan tol di sana karena masih dalam tahap studi kelayakan. Tapi saya tidak setuju dengan konsep jalan tol karena justru akan mematikan ekonomi di sekitarnya,” ujar Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya