SOLOPOS.COM - Perantau peserta arus balik gratis menunggu keberangkatan bus menuju Jakarta di Terminal Giri Adipura Wonogiri. Beberpa dari mereka diantar sanak saudara untuk melepas keberangkatan menuju tanah rantau, Minggu (8/5/2022). (Solopos/Muhammad D. Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Terdapat sekitar 15.000 pemudik asal Wonogiri yang belum kembali ke perantauan karena ingin bersantai dahulu di kampung halaman.

Pada Lebaran 1443 H/2022 M, Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri kedatangan pemudik sedikitnya 40.000 orang. Sebagian dari mereka datang dengan menumpang bus program mudik gratis yang diselenggarakan beberapa instansi seperti Kementerian perhubungan (Kemenhub), Jasa Marga, dan Pemerintah DKI Jakarta.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, hingga Minggu (8/5/2022) siang, pemudik yang kembali ke perantauan melalui eks Terminal Krisak itu terhitung baru sekitar 25.000 orang. Artinya, masih ada sekitar 15.000 orang pemudik masih menunda keberangkatan arus balik Lebaran.

Hal itu disampaikan Kepala Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, saat ditemui wartawan seusai melepas keberangkatan program arus balik gratis yang diselenggarakan Kemenhub.

“Perlu kami sampaikan, saat ini sudah 25.000 orang yang berangkat balik [ke perantauan] dari 40.000 orang pemudik. Sekitar 15.000 orang masih menunda balik ke perantauan,” kata Agus.

Baca Juga: Libur Lebaran Usai, Ratusan Orang Kaum Boro Wonogiri Kembali ke Jakarta

Agus sudah memprediksi arus balik Lebaran tahun ini akan berlangsung panjang. Tidak hanya sepekan setelah Lebaran, melainkan sampai dua pekan ke depan. Sebab pada pertengahan bulan Mei, tepatnya Senin (16/5/2022) ada tanggal merah Hari Raya Waisak.

“Ini [arus balik] akan berlangsung lama sampai pekan depan. Kalau melihat kalender, masih ada tanggal merah pada pertengahan bulan. Mereka akan menunda keberangkatan sampai tanggal itu [16 Mei],” ujar dia.

Alasan lain, banyak perantau asal Wonogiri yang bekerja di sektor informal dibandingkan di sektor formal seperti di perusahaan dan pemerintahan. Dengan begitu, mereka lebih leluasa mengatur jadwal keberangkatan arus balik.

Baca Juga: Arus Lalu Lintas dari Wonogiri ke Solo Dialihkan, Ini Penyebabnya

Kaum boro Wonogiri dinilai lebih santai dan tidak dituntut untuk segera balik ke perantauan. Kendati demikian, Agus menyebut ada tren kenaikan arus balik sejak Lebaran.

“Perlu kami sampaikan, secara umum ada tren kenaikan penumpang arus balik sejak hari pertama Lebaran, Senin [2/5/2022] sampai Minggu [8/5/2022]. Hanya, hari ini ada penurunan. Kemarin ada lebih dari 5.000 orang berangkat, sedangkan hari ini lebih dari 4.000 orang berangkat arus balik,” kata Agus.

Menurut Agus, penurunan tersebut disebabkan adanya keterlambatan rombongan bus dari Jakarta yang menuju Wonogiri. Sebanyak 15 bus yang akan ditumpangi kaum boro itu terjebak kemacetan di Semarang.

Baca Juga: Dinkes Wonogiri Ingatkan Masyarakat Waspada Terhadap Hepatitis Akut

Penundaan keberangkatan arus balik  itu juga bisa dilihat dari program arus balik gratis yang diselenggarakan Kemenhub. Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Eki Agus Susanto, menuturkan saat arus mudik Lebaran, Kemenhub menyediakan 35 unit bus gratis untuk kaum boro Wonogiri. Sementara pada arus balik, hanya menyediakan 22 unit bus gratis.

“Sebagian dari mereka masih menunda keberangkatan. Terbukti dari 22 unit yang kami sediakan tadi, ada kuota yang belum terpenuhi. Tapi kami tetap berangkatkan. Itu pilihan masyarakat,” ungkap Eko kepada wartawan di eks Terminal Krisak, Minggu (8/5/2022) siang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya