SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Sukoharjo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pembentukan koalisi partai politik atau parpol yang tidak memiliki jumlah kursi yang cukup di DPRD Sukoharjo untuk mengusung calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) di Pilkada Sukoharjo 2024 terus berproses.

Sejumlah parpol terus menjajaki parpol lain yang potensial untuk menjadi teman koalisi. Struktural partai saling beranjangsana. Namun demikian, hingga saat ini, sekitar lima bulan menjelang pencoblosan Pilkada, konstelasi politik masih dinamis dan cair.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan komposisi kursi di legislatif, hanya PDIP yang bisa mengusung sendiri pasangan cabup-cawabup tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Pada Pemilu 2024, PDIP menyegel 21 kursi DPRD Sukoharjo.

Sedangkan enam parpol lain yang lolos ke parlemen harus berkoalisi untuk mengusung pasangan calon pada Pilkada Sukoharjo 2024. Keenam parpol itu, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, PKS, PKB, dan Partai Nasdem.

Partai Golkar dan PAN sudah sepakat membangun koalisi dengan mengusung Harjanto sebagai bakal calon bupati. Sementara parpol lain masih fokus menjaring tokoh atau figur untuk diajukan atau diusung sebagai bakal cabup-cawabup nantinya.

Setidaknya ada tiga partai yang melakukan penjaringan bakal cabup-cawabup, yakni PDIP, Partai Gerindra, dan PKB. Setelah pendaftaran penjaringan bakal cabup-cawabup ditutup, struktural Partai Gerindra mulai melakukan silaturahmi dengan parpol lain.

Mereka telah beranjangsana ke PKB dan PKS pada akhir Mei. “Kami tidak pernah antipartai. Bagi Partai Gerindra, setiap partai adalah sahabat dan teman dalam membangun Sukoharjo. Secara informal, pengurus partai telah melakukan komunikasi dengan semua partai. Namun, secara formal baru PKB dan PKS,” kata Sekretaris DPC Partai Gerindra Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, Selasa (4/6/2024).

Saling Menunggu dan Melihat

Wakil Ketua DPRD Sukoharjo tersebut mengatakan struktural partai berlambang kepala garuda itu siap bekerja sama dengan parpol lain menyongsong hajatan demokrasi terbesar di Kabupaten Jamu. Dengan syarat bisa menerima visi partai yakni bersama-sama mewujudkan Sukoharjo yang maju, sejahtera, dan berkeadilan.

Dalam waktu dekat, jajaran struktural partai tersebut berencana beranjangsana dengan bertemu struktural partai lain untuk menjajaki koalisi. “Kami menyadari tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. Harus berkoalisi dengan partai lain. Karena itu, kami akan melanjutkan silaturahmi politik ke partai lain,” ujar dia.

Seorang pengurus DPC PKB Sukoharjo, Suhardi, mengatakan masih memantau dinamika politik yang berkembang mendekati pendaftaran bakal cabup-cawabup pada akhir Agustus. Terutama manuver-manuver politik yang dilakukan partai lain dalam membentuk koalisi.

Suhardi meyakini partai menengah lainnya juga melakukan hal serupa. Mereka belum menentukan arah politik lantaran peta politik sangat dinamis dan cair. Perubahan-perubahan dimungkinkan terjadi menjelang pendaftaran bakal cabup-cawabup di KPU.

“PKB Sukoharjo juga memilih wait and see sembari memantau dinamika politik yang terjadi menjelang pilkada. Tak menutup kemungkinan, bisa muncul kejutan di detik-detik akhir menjelang pendaftaran bakal cabup-cawabup,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Sukoharjo, Sigit Budi Raharjo, mengatakan tiga parpol koalisi poros perubahan di Pilpres 2024 berpeluang mengusung pasangan calon dalam pilkada. Selain PKS, dua parpol lainnya, yakni Partai Nasdem dan PKB.

Pada Pemilu 2024, PKS mendapat lima kursi di DPRD Sukoharjo. Sementara PKB dan Partai Nasdem masing-masing meraih tiga kursi dan satu kursi. Total jumlah kursi ketiga parpol itu di parlemen jika berkoalisi yakni sembilan kursi, cukup untuk mengusung pasangan cabup-cawabup di Pilkada Sukoharjo 2024.

“Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Tiga parpol poros perubahan bisa membentuk koalisi dengan mengusung pasangan calon atau bergabung dengan koalisi partai lain,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya