Pilkada Boyolali hanya menyisakan dua calon bupati yang maju di Kota Susu.
Solopos.com, BOYOLALI–Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM), Cahyo Sumarso, buka suara terkait keputusannya mundur dari kontes Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Boyolali 2015.
Dia mengklaim punya alasan pribadi sehingga sengaja tidak melengkapi berkas pendaftaran dan batal ikut Pilkada 2015. “Selain ada alasan pribadi saya juga berpikir realistis, dengan adanya dua incumbent [Seno Samodro dan Agus Purmanto] yang juga ikut pilkada, maka atas saran tim sukses serta survei yang kami lakukan, kemungkinan akan sangat berat untuk bisa memenangkan pilkada,” kata Cahyo, kepada Solopos.com, Selasa (11/8/2015).
Cahyo juga merasa masih punya tanggung jawab yang besar di PUDAM khususnya mencapai target penyediaan air bersih bagi masyarakat sehingga dia memilih untuk menyelesaikan tugasnya di PUDAM hingga selesai.
Seperti diketahui, sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali menerima pendaftaran tiga pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yaitu Seno Samodro-Said Hidayat (PDIP), Agus Purmanto-Sugiyarto (PKS,PKB, dan Gerindra), dan Cahyo Sumarmo-Yakni Anwar (independe). Namun, pekan lalu pasangan Cahyo Sumarmo-Yakni Anwar tidak melengkapi berkas pendaftaran sehingga kemungkinan besar Pilkada 2015 hanya diikuti dua pasangan.
Pada bagian lain, seluruh perangkat desa se-Kecamatan Banyudono menggelar pertemuan dan menyatakan dukungannya untuk pasangan Seno Samodro-Said Hidayat. Mereka mengatasnamakan Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Boyolali Kecamatan Banyudono.
Sekretaris PPDI Boyolali Kecamatan Banyudono, Slamet Maryadi, menyampaikan pernyataan dukungan itu untuk mengkonter pernyataan Ketua PPDI Boyolali, Budi Kristiyanto, beberapa waktu lalu yang menyatakan PPDI mendukung pasangan Agus Purmanto-Sugiyarto.