SOLOPOS.COM - Ilustrasi logistik pemilu siap didistribusikan. (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Pilkada Boyolali masih diwarnai memanasnya hubungan massa Toto dengan pejabat. Kali ini, hal itu dialami Camat Andong.

Solopos.com, BOYOLALI — Situasi di Boyolali menjelang pemungutan suara Pilkada Boyolali 2015 makin memanas. Gesekan pendukung pasangan calon Agus Purmanto-Sugiyarto (Toto) dengan pejabat/aparat sipil negara (ASN) yang diduga tidak netral terus terjadi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Polres Boyolali tengah menangani tindak kekerasan yang diduga dilakukan massa pendukung pasangan Toto terhadap Camat Andong, Sucipto, pada Sabtu (5/12/2015), atau saat massa bergerak menuju Lapangan Teras untuk berkampanye. Kekerasan itu terjadi saat mobil yang dikendarai Sucipto berjalan beriringan dengan massa pendukung Toto di Dukuh Tagung, Desa Rembun, Kecamatan Nogosari.

Saat itu Sucipto yang mengendarai mobil dinas AD 84 D disalip mobil pendukung pasangan Toto berpelat AD 9438 M. “Saya disalip, diserempet, sampai kaca spion saya nyaris rusak. Langsung kaca mobil saya buka, saya tegur, mbok yang sopan. Eh tahu-tahu mobil saya dihentikan dan mereka turun sambil marah-marah, ‘arep kampanye koyo Camat Wagino [Nogosari] to?!’” kata Sucipto menirukan ucapan massa, kepada Solopos.com, Minggu (6/12/2015).

Di depan simpatisan itu, dia membantah berkampanye melainkan akan ke kantor untuk mengawal pengiriman logistik pilkada dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Massa saat itu bahkan mengancam membakar mobil dinasnya. “Saya jawab saja, silakan kalau mau dibakar. Namun justru saya dipukul kena telinga kiri dan gigi saya sakit sampai saat ini,” imbuh dia.

Seorang simpatisan Toto mengklaim kejadian itu justru dipicu ulah camat yang telah memancing emosi massa. “Dia [camat] itu mbengoki sik. Bilang, mbok motore rasah digeber-geberke. Lantaran massanya banyak datang dari mana-mana akhirnya dihentikan,” kata simpatisan yang enggan disebutkan namanya, kemarin.

Dia melihat kejadian itu. “Saya tahu itu Pak Camat, tapi saya diam saja. Biar saja itu jadi pelajaran dari masyarakat, itu balasan dari Allah hukuman buat beliau PNS yang tidak netral,” kata dia, yang juga warga Andong.

Sucipto segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Nogosari. Dari Polsek Nogosari, kasus tersebut dilimpahkan ke Polres Boyolali. Dari informasi yang diterima Solopos.com, pelaku pemukulan sudah diamankan pihak kepolisian. “Kasusnya masih kami tangani. Ya, dari Polsek Nogosari dilimpahkan ke Polres agar penanganan lebih cepat,” kata Kapolres, AKBP Budi Sartono.

Sebelumnya, rumah Kades Bendo, Kecamatan Nogosari, Samsidi juga dirusak massa beratribut Toto. Namun demikian, kepolisian belum bisa menangkap pelaku. “Ini masih penyelidikan,” kata Kapolsek Nogosari, AKP Warsito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya