SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Dok)
Pilkada Boyolali masih menyisakan ekses tindak kriminal yang dilakukan salah seorang PNS Pemkab terhadap pendukung calon bupati.
Solopos.com, BOYOLALI–Seorang PNS yang diketahui bernama Fahrudin asal Dukuh Gagatan, Desa Ketoyan, Wonosegoro, terlibat gesekan dengan empat orang pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Agus Purmanto-Sugiyarti (Toto), yakni Afif Maulana, Nur Cholis, Sabarudin, Jumadi, yang juga warga setempat.
Fahrudin diduga marah karena di tempat pemungutan suara (TPS) 3 Desa Ketoyan, pasangan calon yang dia dukung yakni Seno Samodro-Said Hidayat kalah dari pasangan Toto.
Penganiayaan itu terjadi Rabu (9/12/2015) petang. Saat itu, Fahrudin melintas di depan rumah Jumadi. Di rumah Jumadi, dia melihat Afif, Sabarudin, dan Nur Cholis. Fahrudin pun berhenti dan langsung memukuli ketiga orang tersebut. Dia kemudian masuk ke rumah Jumadi dan menyeret Jumadi ke luar rumah sambil menendang punggung Jumadi.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Wonosegoro, AKP Joko Widodo, menyatakan kejadian tersebut tidak dilatarbelakangi masalah politik. Kebetulan, Fahrudin saat itu dalam kondisi mabuk.
Petugas Polsek Wonosegoro sudah berusaha memediasi keduanya. Sebelum proses hukum berlanjut, permasalahan yang terjadi antara korban dengan Fahrudin bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“Hari ini laporan korban dicabut. Kami mengimbau warga tidak mudah terpancing provokasi dan emosi dan jangan membawa-bawa setiap permasalahan ke ranah politik,” kata Joko.
Joko juga membenarkan pelaku adalah seorang PNS yang bertugas di Juwangi tetapi tinggal di Ketoyan.
Gesekan antarpendukung pasangan calon sudah beberapa kali terjadi di Ketoyan, bahkan sejak masa kampanye. Hingga saat ini, jajaran di Polsek Wonosegoro masih mengintensifkan patroli untuk menjamin keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.