SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Karanganyar memang baru akan digelar 2013 mendatang. Tapi konstelasi politik di Bumi Intanpari semakin menghangat beberapa waktu terakhir. Sabtu (29/9/2012), dua figur sentral yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat orang nomor satu di Bumi Intanpari, saling lempar pernyataan politik.

Juliyatmono yang merupakan Ketua DPD Partai Golkar (PG) dan Wakil Ketua DPRD, saat ditemui Solopos.com di kompleks DPRD setempat merespons manuver Paryono, Wakil Bupati Karanganyar yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP). Dia menyayangkan sikap Paryono yang mengenakan baju motif kotak-kotak saat memberikan bantuan 450 ekor ayam kampung untuk warga Banjarharjo, Kebakkramat, Kamis (27/9/2012).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baju motif kotak-kotak ala Joko Widodo (Jokowi), gubernur terpilih  DKI Jakarta, dianggap tidak pas digunakan saat pemberian bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar.

Informasi yang diperoleh, bantuan ayam kampung merupakan program Pemkab Karanganyar yang telah berjalan sejak 2011. “Mestinya kita memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, bermain dengan fair dan elegan,” sindir Juliyatmono. Dia juga menyoroti kinerja Pemkab Karanganyar di bawah kepemimpinan Rina Iriani dan Paryono.

Sebab menurutnya saat ini 80 persen ruas jalan di Karanganyar dalam keadaan rusak. Pernyataan Juliyatmono berkebalikan dengan penjelasan Paryono yang menyebutkan akhir tahun ini 80 persen jalan kabupaten dalam kondisi baik. Dari 870 kilometer panjang jalan kabupaten, hanya 10 persennya rusak sedang dan 10 persen lagi rusak berat. Mengenai perbaikan jalan, Paryono berseloroh siap mengundurkan diri akhir tahun depan.

“Bila ada yang mempertanyakan penjelasan saya ya silahkan saja ukur sendiri jalan yang rusak, tidak asal ngomong. Nanti saya sediakan akomodasi untuk mengukur atau melihat kondisi jalan,” tantangnya. Sedangkan menanggapi kritikan Juliyatmono mengenai kemeja kotak-kotak, Paryono berkilah telah membeli baju kotak-kotak sebelum Jokowi-Ahok mempopulerkannya.

Selain itu, Paryono menilai kemeja kotak-kotak yang dikenakannya tidak identik dengan baju kotak-kotak ala Jokowi-Ahok.

“Saya sudah beli baju itu 1,5 tahun lalu, sejak sebelum Jokowi-Ahok. Lagipula baju saya tidak mirip dengan kemeja Jokowi,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya