SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Karanganyar, Paryono. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Wakil Bupati Karanganyar, Paryono. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Wakil Bupati Karanganyar, Paryono. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KARANGANYAR — Belasan pria bertubuh kekar masih tampak menanti di Pendapa Rumah Dinas Wakil Bupati Karanganyar, Rabu (25/9/2013).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selang beberapa menit, seorang pria yang mengaku sebagai ajudan wakil bupati mempersilakan Solopos.com masuk ke dalam sebuah ruangan di belakang pendapa.

Di sana, calon bupati (cabup), Paryono, telah duduk-duduk di kursi ruang tamu bersama tiga orang pria yang mengaku berasal dari sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Mengenakan kemeja kotak-kotak, pria yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar itu terlihat lebih santai. Sesekali dia memencet-mencet blackbarry yang digenggamnya sembari berbincang dengan Solopos.com.

“Lihat, apa saya terlihat seperti orang sakit? Saya sehat, sangat sehat,” tandas bapak empat anak.

Paryono mengatakan gosip bahwa dirinya masuk rumah sakit lantaran terserang stroke telah beredar luas sejak Minggu (22/9/2013) pagi.

Sebelum pencoblosan dimulai, isu itu bahkan telah santer terdengar di tengah masyarakat desa. Cabup yang berpasangan dengan Dyah Shintawati itu bahkan dikabarkan dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo pada Minggu siang.

Terakhir, beberapa orang mengembuskan isu bahwa Paryono dirawat di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar pada Senin (23/9/2013) malam.

“Sejak Minggu pagi, banyak pesan yang masuk ke ponsel saya, mereka tanya apa saya sakit? Jelas-jelas saya sehat, Anda lihat sendiri kan,” imbuh dia.

Paryono mengaku telah legawa menerima hasil perhitungan suara sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun hasil hitung cepat dari berbagai pihak.

Dia tidak mempermasalahkan jika pasangan Juliyatmono-Rohadi Widodo (Yuro) dinyatakan mengungguli perolehan suara pasangan Pasti.

“Saya legawa, tidak masalah, yang namanya pesta demokrasi ya memang harus ada yang menang dan ada yang kalah,” ungkap dia.

Tak lupa, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Karanganyar itu turut mengucapkan selamat kepada Yuro atas perolehan suara terbanyak dalam Pilkada kali ini. Dia berharap duet pimpinan DPRD itu mampu memegang amanah serta dapat memenuhi janji-janji selama kampanye.

Ditanya soal kemungkinan kubu PDIP mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait isu money politic yang dilakukan pasangan lain, Paryono mengaku belum ingin berpikiran ke arah sana.

“Pokoknya saya pribadi sudah legawa kalau memang kalah, terkait masalah lain biar tim [timses Pasti] yang memutuskan setelah ada penetapan dari KPU,” tandas dia.

Setelah masa jabatannya sebagai wakil bupati berakhir, suami Ria Ayu Rahayu itu mengaku tak ingin kembali terjun di pemerintahan maupun duduk di kursi dewan.
Dia justru ingin kembali berkonsentrasi menggeluti bisnis yang telah lama dikesampingkan.

“Saya akan terus berupaya membangun Karanganyar, tapi membangun kan bukan berarti harus terjun di pemerintahan atau eksekutif. Saya masih pimpinan partai, jadi tetap punya andil untuk mengawal pemerintahan, lewat bisnis saya juga bisa memajukan Karanganyar,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya