SOLOPOS.COM - Ketua Panwaslu Karanganya, Dwi Joko Mulyono [tengah], bersama anggota panwascam dari beberapa kecamatan, Selasa (10/9/2013) memeriksa selebaran berisi kata-kata menyudutkan kepada Yu-Ro yang disebarkan di sebuah kios buah di Bejen, Karanganyar. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

 Ketua Panwaslu Karanganya, Dwi Joko Mulyono [tengah], bersama anggota panwascam dari beberapa kecamatan, Selasa (10/9/2013) memeriksa selebaran berisi kata-kata menyudutkan kepada Yu-Ro yang disebarkan di sebuah kios buah di Bejen, Karanganyar. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)


Ketua Panwaslu Karanganya, Dwi Joko Mulyono [tengah], bersama anggota panwascam dari beberapa kecamatan, Selasa (10/9/2013) memeriksa selebaran berisi kata-kata menyudutkan kepada Yu-Ro yang disebarkan di sebuah kios buah di Bejen, Karanganyar. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Selebaran gelap bertuliskan kata-kata hinaan serta tuduhan korupsi kepada pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (cabup-cawabup), Juliyatmono-Rohadi Widodo (Yu-Ro), kian merebak hampir di seluruh wilayah Kabupaten Karanganyar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selebaran yang memuat salinan dua buah berita dari sebuah surat kabar lokal itu diduga mulai disebarkan di Kecamatan Mojogedang pada Minggu (8/9/2013) dini hari.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Mojogedang, Ganden Sutarwa, mengaku sempat melihat empat orang tidak dikenal yang diduga telah menyebarkan ratusan selebaran gelap tersebut di wilayahnya.

“Mereka naik dua sepeda motor, saya berusaha mengejar tapi tidak berhasil menangkap pelakunya. Paginya, selebaran itu langsung dibersihkan warga,” ungkap dia saat dijumpai Solopos.com di Kampus Akademi Peternakan Karanganyar (Apeka), Selasa (10/9/2013).

Genden bahkan mengadakan sayembara penangkapan penyebar selebaran untuk seluruh warga maupun anggota Panwascam Mojogedang.  “Kalau bisa menangkap basah pelakunya saya akan beri hadiah Rp3 juta, soalnya selebaran ini sungguh meresahkan, jelas ini black campaign.” tegasnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, hingga Selasa siang, wilayah yang menjadi sasaran penyebaran selebaran gelap itu kian meluas. Salah seorang pedagang buah di Jalan Lawu, Bejen, Karanganyar, Narmini Astria, 25, juga menemukan lima lembar selebaran berisi tudingan miring kepada Yu-Ro saat hendak membuka kiosnya pada Senin (9/9/2013) pagi.

Selain berisi salinan dua buah berita koran, selebaran itu juga memuat foto Juliyatmono yang dicoret serta beberapa ucapan dengan konteks menghina, seperti “Ngoyo Jabatan, Nyalon Kalah Terus” dan “Bahaya Korupsi, Saiki Didukung Partai Korupsi Sapi”.

“Saya kok malah jadi kasihan sama Pak Yuli, dituduh seperti itu. Kemarin selebarannya langsung saya sapu, ada juga yang disimpan adik saya,” tutur Narmini.

Sementara saat mendapat laporan dari Solopos.com, Ketua Panwaslu Karanganyar, Dwi Joko Mulyono, langsung mendatangi kios buah milik Narmini bersama rombongan tim panwascam dari beberapa kecamatan. Dia mengakui penyebaran selebaran gelap itu telah merebak hampir di seluruh kecamatan di Karanganyar.

“Kemarin saya baru mendapat laporan resmi dari Kecamatan Mojogedang dan Ngargoyoso. Berdasarkan informasi yang saya terima hari ini [kemarin], selebaran gelap itu sudah menyebar hampir di semua kecamatan, waktu penyebarannya kami perkirakan juga bersamaan,” kata dia.

Joko menegaskan selebaran itu jelas merupakan salah satu bentuk black campaign lantaran memuat unsur hinaan dan menyudutkan salah satu pasangan cabup-cawabup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya