SOLOPOS.COM - Ilustrasi Memasukkan Surat Suara ke Kotak Suara (Dok/JIBI/Solopos)

 Ilustrasi Memasukkan Surat Suara ke Kotak Suara (Dok/JIBI/Solopos)


Ilustrasi Memasukkan Surat Suara ke Kotak Suara (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karanganyar meningkat dibanding saat penyelenggaran pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng lalu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar, Sri Handoko Budi Nugroho, mengatakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Karanganyar mengalami kenaikan dibanding Pilgub Jateng lalu. Namun, pihaknya belum dapat membeberkan angka partisipasi pemilih secara rinci dan jelas.

“Berdasarkan laporan para Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat partisipasi pemilih naik dibanding Pilgub Jateng lalu,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (24/9/2013).

Pihaknya dapat membeberkan data angka partisipasi pemilih setelah pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara. Menurutnya, faktor dominan yang mempengaruhi kenaikan partisipasi pemilih lantaran adanya kedekatan emosional antara para pasangan calon dengan masyarakat.  Masyarakat mengetahui background dan kualitas masing-masing kandidat yang bertarung pada Pilkada Karanganyar. Selain itu, lanjut Handoko, pihaknya gencar mensosialisasikan tahapan penyelenggaraan event politik terbesar di Bumi Intanpari kepada masyarakat.

“Pengaruh kedekatan emosional cukup besar, faktor ini yang menaikkan partisipasi pemilih.”

Hal senada diungkapkan pengamat politik di Karanganyar, Iswanto. Menurutnya, unsur kedekatan emosional antara pemilih dengan setiap pasangan calon berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih. Kondisi ini berbanding terbalik ketika pelaksanaan Pilgub Jateng lalu. Para pemilih tak mengetahui figur calon guberbur-wakil gubernur (cagub-cawagub) yang maju pada Pilgub.

Dia membandingkan saat pesta demokrasi pada masa Orde Baru yang menggunakan perangkat desa hingga ketua RT/RW untuk menyosialisasikan pemilihan umum (Pemilu). Sehingga masyarakat yang berdomisili di wilayah pedalaman tetap mengetahui jadwal pemungutan suara maupun calon pemimpin yang bakal dipilih. “Salah satunya ada unsur kedekatan emosional antara pemilih dengan para kandidat,” tandas Iswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya