SOLOPOS.COM - Calon Bupati (Cabup) Karanganyar, Juliyatmono (berkacamata hitam) dan pasangannya Calon wakil Bupati (Cawabup), Rohadi Widodo (kanan Juliyatmono) berkampanye di Lapangan Blulukan, Kecamatan Coloamdu, Karanganyar, Minggu (15/9/2013). ( Iskandar/JIBI/Solopos)

 Calon Bupati (Cabup) Karanganyar, Juliyatmono (berkacamata hitam) dan pasangannya Calon wakil Bupati (Cawabup), Rohadi Widodo (kanan Juliyatmono) berkampanye di Lapangan Blulukan, Kecamatan Coloamdu, Karanganyar, Minggu (15/9/2013). ( Iskandar/JIBI/Solopos)


Calon Bupati (Cabup) Karanganyar, Juliyatmono (berkacamata hitam) dan pasangannya Calon wakil Bupati (Cawabup), Rohadi Widodo (kanan Juliyatmono) berkampanye di Lapangan Blulukan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Minggu (15/9/2013). (
Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR –– Calon Bupati (Cabup) Karanganyar, Juliyatmono, mengimbau kadernya tak menanggapi teror, intimidasi dan sebagainya yang dilancarkan pihak lain.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ia juga melarang para kadernya bertindak anarkistis.

“Sudah saya sampaikan di mana-mana, tim Yuro [Juliyatmono-Rohadi] agar tidak terpencing intimidasi, aksi teror dalam bentuk apa pun. Kami berharap tema-teman tidak melakukan reaksi apa pun. Kecuali kalau sudah dalam keadaan darurat, laporkan ke aparat kepolisian setempat,” ujar dia didampingi pasangannya, Calon Wakil Bupati, Rohadi Widodo, saat menjawab petanyaan wartawan seusai kampanye di Lapangan Blulukan, Karanganyar, Minggu (15/9/2013).

Seperti diwartakan sebelumnya, salah seorang pendukung pasangan calon bupati (cabup) Karanganyar, Juliyatmono dan Cawabup Rohadi Widodo (Yuro), Eko Krishartono warga Gedongan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar malapor ke polisi dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Colomadu. Pasalnya istrinya merasa diteror beberapa orang yang mengenakan atribut pasangan cabup dan cawabup Karanganyar di luar Yuro.

“Tadi ada sekitar empat orang naik kendaraan mengenakan atribut pasangan cabup dan cawabup lain meneror istri saya. Mereka masuk ke halaman rumah sambil menggleyer-gleyer kendaraan yang mereka tunggangi. Karena saya dan Bapak saya tidak ada, istri saya ketakutan,” ujar Eko kepada Solopos.com Sabtu (14/9/2013).

Lebih lanjut Juliyatmono mengatakan pihaknya memercayakan urusan tersebut kepada yang berwenang. Dia berharap iklim demokrasi di Karanganyar harus dibuat senyaman mungkin. Menurut dia sejauh ini suasana kubunya masih kondusif. Nanun dia memerintahkan agar para pendukungnya tak mengambil tindakan apa pun jika diteror. “Serahkan ke kepolisian.”

Ditanya soal pemahaman masyarakat terhadap program yang diunggulkan, Yuli mengatakan hampir 65 persen programnya telah terserap masyarakat. Bahkan program yang dicananangkannya dinilai sudah membudaya di tengah masyarakat kecil. “Program kami praktis, mudah dilaksanakan, kami bertanggung jawab, terukur secara jelas, sehingga itu yang mendorong reaksi spontan kemudian simpati yang terus berdatangan luar biasa. Terakhir saya kira sulit untuk dibendung luapan keinginan untuk segera melaksanakan program itu. Jadi harapan mereka untuk segera terwujud, luar biasa. Saya optimistis program kami tepat dan itu bukan karangan, itu hasil kajian diskusi dan solusinya itu tadi,” ungkap Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya