SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berfoto bersama kades dan perangkat desa di Sragen, Senin (7/12/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pilkada serentak, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta calon kepala daerah tak libatkan kades mencari dukungan warga.

Solopos.com, SRAGEN–Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan ada sejumlah kepala desa (kades) yang sengaja diiming-imingi hadiah supaya bersedia menggalang dukungan warga untuk memilih pasangan calon bupati dan wakil bupati tertentu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bahkan, menurut Ganjar, ada kalangan kades atau perangkat desa yang mendapat ancaman jika tidak mengarahkan dukungan warga kepada calon tertentu. ”Ada yang diiming-imingi [hadiah], tapi juga ada yang diancam. Jangan dikira kita tidak tahu itu,” kata Ganjar saat ditemui Solopos.com seusai memberi pengarahan kepada kalangan kepala desa (kades) tentang dana desa di Ruang Sidang Paripurna DPRD Sragen, Senin (7/12/2015).

Ganjar tidak menyebut siapakah pihak yang mencoba memberi iming-iming atau mengancam kades untuk menggalang dukungan warga yang menguntungkan salah satu pasangan calon.

Ganjar juga mengimbau kepada semua pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak menarik atau melibatkan kalangan kades untuk menggalang dukungan warga.

Dia juga meminta kalangan kades tidak menawarkan diri sebagai tim sukses atau sukarelawan pemenangan salah satu pasangan calon.

”Rakyat sekarang itu sudah pinter. Jadi yang netral saja. Secara individu, setiap warga punya hak pilih. Ya silakan digunakan hak pilih itu. Tapi, silakan menempatkan diri sesuai ketentuan saja. Itu pilihan paling enak. Biar demokrasinya berjalan bagus,” ujar Ganjar.

Ditemui di lokasi yang sama, Presidium Persatuan Kepala Desa dan Perangkat Desa Jawa Tengah (Pradja) Sragen, Sukamto, mengakui terdapat sejumlah kades yang secara vulgar menyatakan dukungannya kepada pasangan calon tertentu di hadapan publik.

Dia menilai tindakan kades yang secara vulgar menyatakan dukungan itu tidak baik bagi iklim demokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya