SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Solopos.com, SOLO—Partai Demokrat Solo sudah sepakat dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk berkoalisi dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) Solo 2015 mendatang.

Dua partai yang sudah berkoalisi di DPRD itu mulai mendekati Partai Amanat Nasional (PAN) untuk memenuhi syarat 15% agar bisa mengusung calon sendiri.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Selain rencana koalisi, Partai Demokrat juga mulai melirik tiga tokoh berdasarkan aspirasi masyarakat, yakni Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Bambang Setiaji, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, dan tokoh perempuan dari Partai Golkar, Arianti Dewi.

Rencana-rencana itu disampaikan Sekretaris DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto, saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Solo, Rabu (24/9/2014).

Dia menerangkan sembari menunggu penetapan Rancangan Undang-undangan (RUU) Pilkada, pihaknya sudah berkomunikasi secara intensif dengan pimpinan Partai Hanura Abdullah A. A.

Dia menyatakan Partai Demokrat dan Hanura sudah sepakat untuk berkoalisi dalam pilkada.

“Visi dan misi Demokrat dan Hanura sudah sama, tinggal mendekati partai lain agar bisa memenuhi ketentuan 15% untuk mengusung calon sendiri. Koalisi Demokrat-Hanura tingga dituangkan dalam MoU [memorandum of understanding]. Kami tidak menuntup kemungkinan untuk berkomunikasi dengan partai lain, salah satunya PAN. Bisa jadi, koalisi kami akan mengarah ke PAN,” terang Supriyanto.

Dia menguraikan komposisi Demokrat-Hanura-PAN dengan delapan kursi di DPRD sudah memenuhi ketentuan 15% dari jumlah kursi di DPRD.

Supriyanto menyatakan kemungkinan berkoalisi dengan partai besar seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) relatif kecil mengingat PDIP mampu mengusung calon sendiri dalam satu paket.

“Beberapa nama juga kami bidik, seperti Bambang Setiaji, Arianti Dewi, dan Achmad Purnomo. Tokoh-tokoh itu muncul dari aspirasi masyarakat dan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh kalangan akademisi. Hal itu juga menjadi bagian dari komunikasi kami,” tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua DPD PAN Solo, Alqaf Hudaya, mengatakan selama ini belum ada komunikasi antara Partai Demokrat dan PAN. Kendati semikian, Alqaf berpendapat bergabungnya dua partai itu memungkinkan karena keduanya belum pernah ketemu sebelumnya.

“Saya kira komunikasi kedua partai itu akan lebih intensif dilakukan di DPRD. Mereka ini berpotensi untuk koalisi karena sama-sama masih lajang. Untuk nama juga belum muncul di internal PAN. Calon independen pun akan berat untuk menghadapi kekuatan 24 kursi di PDIP,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya