Soloraya
Minggu, 6 Oktober 2019 - 18:15 WIB

Pilkada Solo: Cegah Calon Tunggal, Pengurus Parpol Tingkat Provinsi Turun Tangan

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dua partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPRD Solo berusaha keras mencegah calon tunggal pada Pilkada Solo 2020.

Pengurus tingkat provinsi kedua parpol tersebut bahkan sampai turun tangan. Mereka baru-baru ini menggelar pertemuan membahas rencana agar Pilkada Solo 2020 tak diikuti pasangan calon tunggal dari PDI Perjuangan (PDIP).

Advertisement

Salah satu pengurus parpol yang hadir pada pertemuan itu adalah Sekretaris DPW PAN Jateng, Umar Hasyim. Tapi dia tidak mau mengungkap siapa atau parpol mana yang ikut pertemuan itu.

“Saya sudah berjanji tak menyebutkan siapa dan partai apa. Yang jelas tujuannya bagaimana caranya agar Pilkada Solo 2020 tidak hanya diikuti calon tunggal. Itu akan jadi preseden tak baik bagi demokrasi,” ujar Umar, Minggu (6/10/2019).

Baca juga: Pilkada Solo: Siap Berkoalisi, PKS dan PSI Tunggu Langkah Konkret Golkar

Advertisement

Eks legislator DPRD Solo itu menjelaskan tak menutup kemungkinan akan ada pertemuan lanjutan dari pertemuan tersebut. Bahkan bisa saja perwakilan parpol peserta pertemuan tersebut bertambah bila ada semangat yang sama.

“Semangat kami sama. Tapi belum ada kesepakatan apa pun. Kemarin baru brain storming peta politik Solo. Perlu dicatat, yang mengajak pertemuan dari pihak sana,” imbuh Umar yang juga enggan menyebut berapa kursi parpol itu di DPRD Solo.

Umar mengakui cukup banyak kader PAN Solo yang menginginkan agar secara resmi mendukung Achmad Purnomo. Kader itu termasuk Ketua DPD PAN Solo, Achmad Sapari.

Advertisement

Baca juga: Pilkada Solo: Partai Golkar Jateng Ingin Galang Koalisi Usung Gibran

Tapi Umar menegaskan secara resmi PAN belum bersikap. Dukungan resmi PAN harus dibahas dalam forum rapat pleno dan dikonsultasikan ke DPW PAN Jateng.

Hasilnya diusulkan ke DPP PAN untuk mendapatkan persetujuan. “Intinya PAN belum bersikap. Terkait pernyataan Pak Sapari itu baru sikap politik pribadi dia. Apalagi belum ada pembicaraan PAN dengan PDIP,” urai dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif