Soloraya
Jumat, 1 November 2019 - 21:40 WIB

Pilkada Solo: Gibran Siap Dipasangkan dengan Purnomo, Jadi Cawawali?

Ichsan Kholif Rahman  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka meninjau proses droping air bersih di Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jumat (1/11/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Gibran Rakabuming Raka mengaku siap apabila dipasangkan dengan calon wali kota (cawali) dari PDIP, Achmad Purnomo, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo 2020 mendatang.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi)itu mengatakan jika itu yang menjadi rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dia akan melaksanakannya.

Advertisement

Sebagai anggota PDIP, Gibran mengatakan harus taat kepada perintah partai. Hal itu disampaikan Gibran Rakabuming Raka saat dijumpai wartawan di sela-sela pengiriman air bersih di Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Solo, Jumat (1/11/2019).

Bos Persis Solo Dilaporkan ke Polisi

Advertisement

Bos Persis Solo Dilaporkan ke Polisi

Ia menjelaskan pertemuannya dengan petinggi partai seusai pelantikan ayahnya sebagai presiden, 20 Oktober lalu, hanya silaturahmi dan tidak berkaitan dengan Pilkada Solo.

Ia juga mengaku bertemu para petinggi partai selain PDIP seperti Airlangga Hartarto dari Partai Golkar dan Surya Paloh dari Partai Nasdem.

Advertisement

“Saya kan sudah berkali-kali bilang, yang pertama saya temui itu Ketua DPC PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, baru ke Jakarta. Tidak ada yang saya lompati, jangan berpikir kalau saya langsung ke Bu Mega, seluruhnya saya sudah sowan,” ujar Gibran.

Ghoib Alloh Kena Razia Polres Sragen, Didenda Rp40.000

Menurutnya, pertemuannya dengan Bambang Wuryanto berlangsung beberapa saat setelah ia memperoleh Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. Dia mengakui ada partai lain dari Kota Solo yang berkomunikasi dengannya terkait Pilkada 2020.

Advertisement

Namun, ia enggan menjelaskan lebih detail terkait sejauh mana komunikasi itu. Ia hanya menjawab menunggu waktu yang pas untuk menyampaikan ke publik.

“Kemarin pertemuan saya dengan Bu Mega seperti yang disampaikan Pak Hasto [Sekjen PDIP] yakni pertemuan semacam kursus karena beliau meminta saya mengetahui sejarah Ir. Soekarno, sejarah PDIP, ideologi PDIP," jelas dia.

Gibran mengatakan Megawati menyuruhnya membaca empat buku dan saat ini sedang ia baca. Mega memberinya saran untuk membaca buku itu karena seluruhnya penting.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif