SOLOPOS.COM - Ketua PCNU Solo Hilmi Ahmad Sakdillah duduk di kepala reog ponorogo saat menyerahkan berkas pendaftaran calon wakil wali kota (cawawali) ke DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Brengosan, Laweyan, Solo, Sabtu (14/2/2015) siang. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo belum dipastikan tanggal pelaksanaannya. Hingga Sabtu (14/2/2015), PDIP menerima pendaftaran 12 cawali/cawawali.

Solopos.com, SOLO – Menjelang Pilkada, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo menerima pendaftaran 12 calon wali kota (cawali) dan calon wakil wali kota (cawawali), Senin-Sabtu (9-14/2/2015). Pendaftar terdiri atas lima cawali dan tujuh cawawali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari sekian banyak cawali dan cawawali, baru lima cawali dan cawawali yang serius mengembalikan berkas pendaftaran ke DPC.

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, mengembalikan berkas pendaftaran dan persyaratan lain pada Sabtu sore.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Solo, Hilmi Ahmad Sakdillah, juga mengembalikan berkas pendaftaran ke DPC PDIP Solo, Sabtu siang. Hilmi hadir bersama istrinya dengan diiringi pertunjukan reog ponorogo.

Dari belasan calon, ada tiga orang yang berstatus sebagai PNS, yakni Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Pemberdayaan Anak, dan Keluarga Berencana (Bapermas PP PA & KB) Kota Solo Anung Indro Susanto, PNS Pemkot Solo Bambang Setyo Budi, dan PNS Pemkab Semarang Aquarianto Widhiarso.

Selain itu, ada empat calon yang berstatus sebagai anggota DPRD Solo, yakni cawali M. Edy Jasmanto dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), cawawali PDIP Honda Hendarto, Ginda Feractriawan, dan Hartanti.

Anung saat ditemui wartawan, Sabtu siang, menyatakan bakal mundur dari jabatan dan statusnya sebagai PNS karena mendaftar sebagai cawali lewat PDIP.

Sementara itu, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo yang juga Ketua DPC PDIP Solo didaftarkan menjadi cawali oleh struktural PDIP di 51 Ranting dan lima PAC di Kota Bengawan.

Ketua PAC Banjarsari, Joni Sofyan Erwandi, saat ditemui menyatakan inisiatif mendaftarkan Rudy menjadi tekad bulat koalisi Ranting dan PAC PDIP.

Sejumlah tim gabungan PAC dan Ranting PDIP mencari keberadaan orang nomor satu di DPC PDIP Solo. Hingga menjelang pendaftaran ditutup, Rudy tak terlihat batang hidungnya di DPC PDIP.

“Kami mencari ke rumah dinas, ke rumah pribadi di Pucangsawit, atau ke rumah adiknya, atau ke tempat badminton. Pokoknya hari ini [Sabtu] harus bisa menemukan beliau,” kata Ketua PAC Jebres, Honda Hendarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya