Soloraya
Rabu, 9 Desember 2015 - 16:15 WIB

PILKADA SOLO : Rudy-Purnomo Menang Tipis di TPS Tempat Purnomo Mencoblos

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengemasi barang di kompleks Balai Kota Solo, Senin (27/7/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pilkada Solo, pasangan Rudy-Purnomo menang tipis di TPS tempat Purnomo mencoblos di Kelurahan Bumi, Laweyan.

Solopos.com, SOLO–Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Walikota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo menang tipis di Tempat Pemungutan Suara (TPS) IX, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan. Di TPS tersebut, Achmad  Purnomo memberikan hak suaranya.

Advertisement

Di TPS tersebut, pasangan calon Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi) mendapat 138 suara, sedangkan Rudy-Purnomo mendapat 185 suara. Selisih keduanya hanya 47 suara.

Sementara, suara sah ada 323 suara dan suara tidak sah ada 14 suara. Di TPS itu, daftar pemilih tetap (DPT) ada 488 orang dan DPT tambahan (DPTb) ada lima orang. Di TPS tersebut tidak ada Daftar Pemilih Pindahan (DPPh).

“Jumlah partisipasinya cukup banyak mencapai 77 persen. Sebab, dari DPT 488 orang dan DPTb lima orang, yang memberikan hak suaranya ada 337 orang. Di TPS kami, rata-rata angka partisipasinya cukup tinggi. Pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden partisipasinya lebih dari 70 persen. Sedangkan saat Pilkada sebelumnya waktu Pak Jokowi [Joko Widodo], bisa mencapai 80 persen,” ujar Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS IX, Budi Joko Sukoyo, Rabu sore.

Advertisement

Terkait jumlah suara tidak sah yang mencapai 14 suara, ia menyatakan mayoritas dua gambar paslon itu dicoblos semua. Ada juga yang tidak dicoblos semua, tetapi hanya satu lembar surat suara.

Budi juga menyatakan sebelum perhitungan suara, pengecekan jumlah surat suara sempat diulang sampai lima kali. Sebab, saat kotak suara dibuka dan dihitung, ada selisih satu lembar dari jumlah pemilih yang datang sehingga saksi keberatan. “Kami sempat agak bingung karena surat suara belum boleh dibuka. Setelah dihitung berulang kali, ternyata ada yang terselip karena kertasnya tipis dibanding surat suara saat pemilu sebelumnya,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif