Soloraya
Senin, 9 November 2015 - 19:40 WIB

PILKADA SOLO : Tim Afi Mengaku Diintimidasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anung Indro Susanto (kanan), menyerahkan salinan berkas surat keputusan (SK) pensiun dini sebagai pegawai negeri sipil (PNS) kepada Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo (kiri), di Kantor KPU Solo, Selasa (20/10/2015). (Solopos/Dok)

Pilkada Solo, timses Afi dari PKS mengaku diintimidasi saat kampanye door to door.

Solopos.com, SOLO–Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku diitimidasi ketika menggelar kampanye door to door untuk pasangan Anung Indro Susanto-M. Fajri (Afi).  Bentuk intimidasi beragam mulai dari premanisme hingga perusakan bahan kampanye.

Advertisement

Intimidasi tersebut terjadi di tiga lokasi kampanye Afi yakni di Jl. Transito, Pajang, Laweyan; Debegan, Mojosongo, dan Sabrang Lor, Mojosongo. Di Jl. Transito, sejumlah kader PKS yang menjadi sukarelawan Afi diikuti preman saat kampanye dari rumah ke rumah. Beberapa preman juga meninggikan suara knalpot motor saat mendapati aktivitas tim Afi.

“Pengurus RT di wilayah sana juga menanyakan surat izin segala macam. Padahal kami hanya menjalankan direct selling [kampanye door to door] yang dilindungi UU. Prosedur dan jadwal kampanye sudah kami penuhi,” ujar Ketua DPD PKS Solo yang juga Ketua tim pemenangan Afi, Sugeng Riyanto, saat ditemui wartawan di kawasan Laweyan, Senin (9/11/2015).

Di Sabrang Lor, Mojosongo, sukarelawan Afi disebut diteror dengan cara dibentak. Tak jauh dari sana yakni di Debegan, Mojosongo, sejumlah selebaran kampanye Afi disobek-sobek saat tim sedang melakukan direct selling.

Advertisement

Sugeng menyayangkan pola-pola intimidasi dan premanisme masih menggejala di Pilkada Solo.

“Kami kecewa ternyata masih ada masyarakat yang tidak siap berkompetisi secara fair. Proses demokrasi telah dicederai,” tukas Sugeng.

Pihaknya mendorong aparat mampu menjaga kondusivitas wilayah dengan memberi rasa aman dalam berkampanye. Sugeng khawatir tensi yang semakin tinggi jelang coblosan dapat memicu konflik jika tak ada langkah antisipatif. PKS mengaku tak akan mengendurkan kampanye door to door meski mendapat intimidasi.

Advertisement

“Apa yang kami lakukan sudah sesuai prosedur.” Sugeng berencana membawa temuan intimidasi pada Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu) dan KPU.

Ketua tim pemenangan F.X. Hadi Rudyatmo-Achmad Purnomo, Putut Gunawan, memastikan intimidasi yang dialami sukarelawan Afi tidak dilakukan tim pemenangannya.  Menurut Putut, intimidasi terjadi lantaran warga geram dengan metode kampanye Afi. “Seperti membagikan leaflet di masjid-masjid. Kalau membagi bahan kampanye jangan di masjid dong. Mari saling mengoreksi diri.”  Putut juga menyayangkan pemasangan spanduk berbau SARA di sejumlah masjid di Solo.

Ketua Panwaslu Solo, Sri Sumanta, mendorong kedua kontestan saling menjaga tensi Pilkada. Sumanta berharap tidak ada pihak yang memancing di air keruh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif