Soloraya
Rabu, 9 Desember 2020 - 12:26 WIB

Pilkada Sragen: Diduga Ada Bagi-Bagi Duit Rp20.000, Warga Heboh di Medsos

Muh Khodiq Duhri  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar postingan di medsos yang merujuk pada praktik politik uang di Pilkada Sragen, Rabu (9/12/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN — Postingan uang Rp20.000 mendadak meramaikan media sosial atau medsos di Sragen dalam dua hari terakhir jelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Sragen 2020, Rabu (9/12/2020). Uang tersebut diduga digunakan sebagai alat untuk membeli suara warga.

Di sisi lain, penelusuran Solopos.com, ada warga yang mengetahui praktik bagi-bagi uang ini. Di kawasan Kota Sragen, ada warga yang menerima uang Rp10.000 supaya mencoblos kotak kosong. Sedangkan di Kecamatan Tanon, terdapat warga yang menerima Rp20.000 untuk mencoblos calon bupati petahana.

Advertisement

Di medsos, akun Facebook Widiefritiani memposting selembar uang Rp20.000 di Grup Kumpulan Warga Sragen (KWS) dengan caption, “Ada apa dengan 20ribu,” yang merujuk politik uang di Pilkada Sragen. Postingan Widiefritiani pada Selasa (8/12/2020) itu mendapat 135 komentar warganet.

Pilkada Wonogiri: Jalan Kaki ke TPS, Cawabup Joko Purnomo Pantau Quick Count dari Rumah

Advertisement

Pilkada Wonogiri: Jalan Kaki ke TPS, Cawabup Joko Purnomo Pantau Quick Count dari Rumah

Sebagian netizen menanggapi dengan respons bergurau atas viralnya postingan mengenai uang Rp20.000 tersebut. “Pemilih cerdas, jangan mau disuap. Kalau suapnya banyak baru mau,” tulis akun Anto Sul.

Sementara itu, akun Yudhi Putrane MbahPanem memposting tangkapan layar status WhatsApp di medsos tentang serangan fajar Pilkada Sragen.

Advertisement

Melisha Sidabutar Kontestan Indonesian Idol Meninggal, Ini Penyebabnya

Uang untuk Kotak Kosong

Postingan tersebut mendapat belasan komentar. “Rp20.000 keno nggo ngebaki tangki motor,” komentar akun Eddy Ppkd Belonsat.

Sementara itu, sejalan dengan keriuhan di medsos, informasi yang dihimpun Solopos.com ada praktik bagi-bagi uang jelang Pilkada Sragen di sejumlah tempat.

Advertisement

Di kawasan Kota Sragen, ada warga yang menerima uang Rp10.000 supaya mencoblos kotak kosong. Di Kecamatan Tanon, terdapat warga yang menerima Rp20.000 untuk mencoblos calon bupati petahana.

Cerita Saksi Bajo di Pilkada Solo: Datang dari Kudus, Keluar Duit Sendiri untuk Biaya Perjalanan

“Di sini satu suara dihargai Rp20.000. Jadi kalau dalam satu keluarga ada tiga warga yang punya hak pilih, dapat uang Rp60.000. Kami tidak tahu dari mana asal uang itu. Yang memberi memang tokoh masyarakat sini. Tapi, sumbernya dari mana saya tidak tahu. Sebab bisa jadi itu bukan dari tim sukses pasangan calon, tetapi dari para botoh yang memasang taruhan,” papar warga yang keberatan disebutkan namanya kepada Solopos.com.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen, Dwi Budhi Prasetyo, belum mendapat laporan dari masyarakat terkait dugaan praktik politik uang. “Tidak ada laporan. Silakan laporkan ke Bawaslu jika menemukan praktik money politics,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif