SOLOPOS.COM - Rapat tim desk pilkada Kemenkopolhukam di Sragen, Rabu (30/9/2015). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Pilkada Sragen, Desk Pilkada Kemenkopolhukam memantau persiapan pelaksanaan pilkada di Bumi Sukowati.

Solopos.com, SRAGEN–Tim Desk Pilkada Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) memantau pelaksanaan pilkada serentak di Sragen, Rabu (30/9/2015). Sragen menjadi target pantauan Kemenkopolhukam karena masuk daerah rawan berdasarkan delapan indikator polri dan lima indikator Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rombongan Kemenkopolhukam yang dipimpin Wakil Ketua Desk Pilkada Kemenkopolhukam, Brijen TNI Wardiyono, diterima Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman, Wakil Bupati Sragen Daryanto, Sekretaris Daerah (Sekda) Tatag Prabawanto, dan pimpinan Kodim 0725/Sragen, Polres Sragen, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan pimpinan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) di ruang rapat Bupati Sragen, Rabu siang.

Para pimpinan lembaga vertikal, penyelenggara pemilu, dan Badan Kesbangpolinmas Sragen memaparkan kondisi wilayah, kebijakan anggaran, dan potensi kerawanan dalam pelaksanaan pilkada Sragen.
Ketua Panwaslu Sragen, Slamet Basuki Indrowiyono, menyampaikan paparan tentang sumber daya manusia (SDM) Panwaslu, kebutuhan anggaran, sampai penanganan pelanggaran kampanye. Slamet menyebut kebutuah anggaran Panwaslu mencapai Rp3,89 miliar namun baru dialokasikan Rp2,83 miliar pada APBD 2015 plus Rp100 juta pada APBD Perubahan 2015. Slamet mengaku masih kekurangan Rp964 juta.

Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo, memaparkan kondisi umum dan rencana operasi pengamanan pilkada 2015. Sasaran operasinya berupa orang, barang, dan kegiatan yang berada di 20 kecamatan. Kapolres juga menyampaikan pemetaan potensi kerawanan yang terdiri atas lima kecamatan, yakni Kecamatan Sumberlawang, Masaran, Sragen Kota, Karangmalang, dan Gondang.

Ketua KPU Sragen, Ngatmin Abbas, menyampaikan tahapan pencalonan pilkada, jumlah personel KPU, dan kebijakan anggaran yang berasal dari APBD Sragen. Ngatmin mengatakan anggaran pilkada yang diterima KPU Rp22,5 miliar dan sudah dicairkan pada tahap I Rp10,7 miliar. Pencairan tahap II, kata dia, akan dilakukan pada Oktober mendatang senilai Rp11,8 miliar.

Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Edi Saputra, memiliki potensi kerawanan yang berbeda dengan Polres Sragen. Dia menyebut ada lima kecamatan yang berpotensi rawan, yakni Sragen Kota, Karangmalang, Masaran, Sumberlawang, dan Sambirejo.

Brigjen TNI Wardiyono saat ditemui wartawan, Rabu siang, mengatakan tim terpadu pelaksanaan pilkada nasional di bawah Kemenkopolhukam memantau kegiatan di 269 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak pada 2015. Dia memantau pelaksanaan pilkada di beberapa daerah berdasarkan hasil evaluasi pemilu legislatif (pileg) 2014 dan pemilihan presiden (pilpres) 2014.

“Kami memiliki 25 tim yang diterjunkan di 269 daerah itu. Ada empat aspek yang kami soroti, yakni dari sisi pemerintah, penyelenggaran pilkada, parpol dan masyarakat. Nah, berdasarkan paparan Panwaslu, KPU, Polres, Kodim, dan Kesbangpolinmas, kami simpulkan pelaksanaan pilkada Sragen dijamin Kapolres dan Dandim berjalan aman dan lancar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya