SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilu. (Solopos/dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Partai Gerindra berkomitmen membangun koalisi dengan partai menengah untuk mengusung pasangan calon pada pemilihan kepala daerah Wonogiri, 9 Desember 2020 mendatang.

Bahkan, DPC Gerindra Wonogiri sudah mengusulkan pasangan calon yang diharapkan mendapat rekomendasi dan ditetapkan DPP. Sementara, Partai Keadilan Sejahtera masih menimbang akan berkoalisi dengan partai menengah atau dengan PDIP.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebagai informasi, partai menengah di Wonogiri meliputi Partai Golkar, PKS, Partai Gerindra, PKB, dan PAN. Masing-masing partai tersebut memiliki kursi di parlemen, tetapi kurang dari sembilan buah. Predikat partai besar disandang PDIP karena meraup 28 kursi dari total 50 kursi di parlemen. Capaian itu memosisikannya sebagai satu-satunya partai yang dapat mengusung pasangan calon atau paslon secara mandiri.

Penjualan Kuliner Online Lagi Naik Daun Lho, Simak Ulasannya

PDIP sendiri sudah resmi berkoalisi dengan Golkar dan PAN dengan mengusung paslon yang diusung PDIP. Dewan Pimpinan Pusat atau DPP PDIP merekomendasikan Joko Sutopo dan Sriyono sebagai calon bupati dan calon wakil bupati atau cawabup-cawabup.

Ketua DPC Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto, kepada Solopos.com, Jumat (17/7/2020), menyampaikan partainya kemungkinan besar akan berkoalisi dengan PKB. Suryo tak memungkiri ada pengurus partainya yang menyampaikan aspirasi ingin bergabung dengan PDIP.

Namun, mayoritas kader menginginkan membangun koalisi dengan partai menengah lain agar bisa mengusung paslon untuk melawan paslon DPIP. Keinginan berkontestasi menguat karena tak ingin pilkada Wonogiri hanya ada paslon tunggal. Apabila hal itu terjadi demokrasi bakal tak berjalan.

“Gerindra ingin menyuguhkan paslon alternatif agar masyarakat punya pilihan. Kalau pengin enaknya saja Gerindra bisa merapat ke PDIP. Tapi masa demokrasi dikorbankan,” kata Suryo saat dihubungi.

Apresiasi PKB

Dia mengapresiasi PKB yang sudah bulat ingin mengusung Hartanto, purnawirawan polisi asal Slogohimo, Wonogiri dan Joko Purnomo, mantan ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jawa Tengah asal Sidoharjo, Wonogiri sebagai cabup-cawabup. Kebulatan komitmen itu dipertegas terbitnya rekomendasi dari DPP PKB.

Suryo mengaku DPC Gerindra sudah mengusulkan sejumlah nama yang diproyeksikan menjadi cabup-cawabup kepada Dewan Pimpinan Daerah atau DPD Gerindra untuk selanjutnya ditetapkan DPP. Nama-nama itu merupakan tokoh yang pernah mendaftar pada penjaringan cabup-cawabup, yakni Hartanto, Hartono, Suryo, dan Joko Purnomo.

Pesan Berantai Denda Tilang Warga Tak Bermasker di Jateng Hoaks!

Menurut Suryo, setelah mempertimbangkan banyak hal DPD mengusulkan dua nama, yakni Hartanto dan Joko Purnomo sebagai cabup-cawabup, kepada DPP. Namun, hingga Jumat dia belum mendapat informasi resmi DPP memberi rekomendasi kepada siapa.

“Semua kemungkinan masih bisa terjadi. DPP bisa merekomendasikan Hartanto-Joko Purnomo atau nama orang lain. Kami hanya bisa mendorong agar Hartanto-Joko Purnomo diberi direkomendasikan,” imbuh Suryo.

Terpisah, Ketua DPD PKS Wonogiri, Ngadiyono, menyatakan partainya belum menentukan sikap resmi. PKS masih mempertimbangkan berbagai hal sembari memantau dinamika politik yang terjadi. Berdasar aspirasi dari akar rumput hingga daerah, PKS memiliki dua opsi, yakni berkoalisi dengan partai menengah atau bergabung dengan PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya