SOLOPOS.COM - Pemilih antre untuk memberikan hak pilih dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) di Balai Desa Baturan, Colomadu, Karanganyar, Kamis (21/2/2013). Pilkades tahap II di Kabupaten Karanganyar yang digelar di 91 desa diikuti 209 calon yang 60 calon di antaranya berstatus sebagai incumbent atau petahana. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Pemilih antre untuk memberikan hak pilih dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) di Balai Desa Baturan, Colomadu, Karanganyar, Kamis (21/2/2013). Pilkades tahap II di Kabupaten Karanganyar yang digelar di 91 desa diikuti 209 calon yang 60 calon di antaranya berstatus sebagai incumbent atau petahana. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

KARANGANYAR–Pesta demokrasi pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 91 desa di Kabupaten Karanganyar diwarnai sejumlah insiden. Salah satunya pelemparan batu ke rumah salah satu pendukung cakades Gantiwarno.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (21/2/2013), salah satu insiden yang terjadi yakni pelemparan batu ke rumah salah satu pendukung calon Kades Gantiwarno, Matesih, Rabu (20/2) malam. Pelemparan tersebut diduga kuat dilakukan oleh dua orang pengendara sepeda motor.
Pelaku langsung kabur setelah melakukan aksinya. Polisi masih menyelidiki insiden yang sempat memancing kemarahan warga itu. Insiden lain terjadi Kamis pagi di Balaideesa Sringin, Kecamatan Jumantono.
Pemilih Meninggal
Seorang lanjut usia (lansia) bernama Harjo Dikromo meninggal dunia sesaat setelah menyalurkan hak suara. Laki-laki berumur 81 tahun tersebut diduga terkena serangan jantung. Harjo Dikromo meninggal dunia saat dilarikan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.
Camat Jumantono, Timotius Suryadi, mengungkapkan, sebelumnya korban memang sering sakit-sakitan. Bahkan beberapa kali korban menjalani perawatan di rumah sakit (RS). “Menurut keterangan dokter korban mengalami gejala serangan jantung. Jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” terangnya kepada Solopos.com.
Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, mengatakan pihaknya masih menyelidiki insiden pelemparan batu di Gantiwarno, Matesih. Selain pelemparan batu, menurut kapolres, pilkades juga diwarnai politik uang (money politics). Hanya saja menurutnya dugaan politik uang diselesaikan secara kekeluargaan, tidak secara hukum.
Alasannya, dia menerangkan, belum ada aturan hukum yang mengatur spesifik tentang praktik politik uang dalam pilkades. “Secara umum pilkades berjalan aman dan lancar, tidak ada insiden menonjol,” katanya.
Pernyataan senada disampaikan Kabagops Polres Karanganyar, Kompol Komang Budayana, mewakili Kapolres Karanganyar.
Menurut dia penjagaan Pilkades Gantiwarno ekstra ketat lantaran terjadi insiden pelemparan batu. Dia mengungkapkan pelemparan batu terjadi Rabu pukul 19.30 WIB. Hingga Kamis sore pelaku pelemparan batu belum ditangkap.
“Untuk pengamanan pilkades kami kerahkan 500 personel setara 2/3 kekuatan. Prioritas pengamanan Desa Bolon, Colomadu; Gantiwarno, Matesih dan Jatipuro,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya