SOLOPOS.COM - Korban Slamet Effendi saat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Cawas, Klaten. (JIBI/SOLOPOS/Asiska Riviyastuti)

Korban Slamet Effendi saat menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Cawas, Klaten. (JIBI/SOLOPOS/Asiska Riviyastuti)

KLATEN — Seorang anggota tim sukses bakal calon kepala desa (Bacakades) Desa Planggu, Kecamatan Trucuk, Klaten harus dilarikan ke rumah sakit, setelah dianiaya pendukung salah satu Bacakades. Pelaku diduga seorang PNS di Klaten. Aksi ini terjadi Minggu (31/3/2013) malam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (1/4/2013), korban yakni warga Dukuh Klegen, Desa Planggu, Slamet Efendi, 42. Slamet dilarikan ke RS PKU Muhamadiyah Cawas pada Minggu malam. Kejadian bermula saat KS mendatangi rumahnya dengan keadaan mabuk sambil mengendarai sepeda motor pada pukul 14.30 WIB.

“Dia menggleyer-gleyer sepeda motor, saya tanya baik-baik kenapa dia seperti itu. Bukannya menjawab tapi dia malah marah-marah dan memukul telinga kiri saya,” ungkap Slamet kepada wartawan di RS PKU Muhammadiyah Cawas, Senin.

Slamet menuturkan KS mempertanyakan motif Slamet menjadi tim sukses saingan dari lawan bacakades yang didukung KS. Kemudian Slamet mencoba mengingatkan KS bahwa KS seharusnya netral karena KS seorang PNS dan anggota BPD setempat. Namun KS bukannya mereda tapi malah menjadi dengan menampar pipi kanan Slamet.

Kejadian tersebut diketahui warga sekitar dan mencoba melerai dan mengajak Slamet masuk rumah. Namun sebelum Slamet masuk rumah, KS mendorong kepala Slamet hingga kepalanya membentur tiang beton. Menurut Slamet, sebelum KS meninggalkan rumahnya sempat mengancam keluarga Slamet.

“Walau saya PNS, saya enggak takut. Kalau nanti ada apa-apa, keluargamu habis,” ujar Slamet menirukan ancaman KS.

Slamet mengaku setelah kejadian itu, dia langsung melapor ke Polsek Trucuk. Kemudian, Slamet diminta melakukan visum di puskesmas setempat dan diinterogasi polisi. “Tapi setelah di rumah, saya merasa pusing dan telinga berdengung, jadi saya opname di sini [RS PKU Muhammadiyah Cawas],” tutur Slamet.

Sementara itu, AKBP Y Ragil Heru Susetya melalui Kapolsek Trucuk AKP Teguh Yuwono menuturkan hingga kini masalah tersebut masih dalam proses.

“Kami sudah mendapat hasil visum dan memeriksa saksi. Besok [hari ini] kami penggil pelaku ke kantor,” terang Teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya