SOLOPOS.COM - Spanduk dukungan kepada calon kepala Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, masih terpasang di salah satu jalan masuk dukuh di desa tersebut, Selasa (4/12/2012). Pelaksanaan pilkades di berbagai daerah di Sukoharjo menyisakan sisa-sisa media kampanye. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Spanduk dukungan kepada calon kepala Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, masih terpasang di salah satu jalan masuk dukuh di desa tersebut, Selasa (4/12/2012). Pelaksanaan pilkades di berbagai daerah di Sukoharjo menyisakan sisa-sisa media kampanye. (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

SUKOHARJO – Pemilihan kepala desa (pilkades) yang digelar di 125 desa di Kabupaten Sukoharjo sudah berakhir. Namun pelaksanaan pesta demokrasi di Kota Makmur menyisakan sampah berupa media kampanye yang tersebar di berbagia sudut desa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pantauan Solopos.com di beberapa desa, Selasa (4/12/2012), media kampanye berupa spanduk masih terpasang di berbagai lokasi jalan masuk desa maupun dukuh. Ratusan poster juga tertempel di berbagai sudut desa yang menggelar pilkades. Poster bergambar foto calon kades dan lambang gambarnya itu antara lain tertempel di dinding rumah-rumah warga, di tugu pintu masuk desa dan dukuh dan sebagainya.

Di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, misalnya. Tampak poster yang gambar calon masih tertempel di berbagai sudut desa. Padahal pelaksanaan pilkades sudah berakhir. Sekretaris panitia pilkades Palur, Waluyo, mengatakan poster yang masih tertempel itu sebetulnya termasuk pelanggaran sebab para calon hanya diberi waktu kampanye hari Minggu (2/12/2012) hingga pukul 16.00 WIB. “Pengawas pilkades seharusnya menegur agar hal itu tidak terjadi. Namun seolah itu justru menjadi pembiaran yang diamini banyak orang,” ujar Waluyo saat ditemui Solopos.com di kantor desa setempat, Selasa.

Hal serupa juga terlihat di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban. Beberapa poster masih tertempel di berbagai tempat, terutama di pinggir-pinggir jalan desa tersebut. Sekretaris panitia pilkades Gadingan, Joko Wiyanto, mengatakan panitia sudah mengingatkan kepada para calon untuk mencopot semua media kampanye, namun peringatan itu tidak dihiraukan oleh para calon kades.

“Saat hari pencoblosan seharusnya sudah bersih dari media kampanye,” ujar Joko di kantor Desa Gadingan, Selasa siang. Lebih lanjut ia mengatakan asal media kampanye itu tidak dipasang di tempat umum tertentu yang dilarang, seperti sekolah dan tempat ibadah, hal itu tidak terlalu bermasalah. Dikatakannya, karena media kampanye poster itu terbuat dari kertas, maka nantinya akan hilang sendiri.

Hal serupa juga terjadi di Desa Bakalan, Kecamatan Polokarto. Di desa tersebut masih terdapat sisa-sisa tempelan poster gambar calon kades. Sedangkan untuk baliho sudah dicopot oleh panitia sejak Minggu malam lalu. Wakil ketua panitia pilkades Bakalan, Haryanto, mengatakan sebelum pencoblosan, panitia sudah mencopot semua atribut kampanye.
“Semua baliho kami copot dan disimpan di sekretariat. Yang paling banyak berupa poster dari kertas,” papar Haryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya