Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)
Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika, mengatakan mulai pekan lalu seluruh anggota Polres Wonogiri yang berada di 24 kecamatan sudah mulai bergerak ke desa-desa. Selain itu, sampai saat ini Polres Wonogiri terus aktif melatih anggotannya dalam penanganan bentrokan, kecurangan atau pun penanganan hal-hal yang tidak diinginkan pada Pilkades tahap III.
“Kami siagakan seluruh anggota mulai pekan kemarin guna memetakan wilayah-wilayah rawan,” ujarnya kepada Solopos.com. Dia menambahkan data wilayah rawan saat ini baru satu yang masuk yaitu di wilayah Pule dan Jendi, Selogiri. “Data kerawanan yang muncul sementara di Selogiri disusul Ngadirojo karena disana diperkirakan banyak bakal calon yang muncul,” jelasnya. Dia menambahkan saat pemilihan berlangsung pada 19 Desember nanti, setiap desa rata-rata akan disiagakan 7-10 anggota, tergantung peta kerawanan.
Menurutnya, setiap bakal calon nantinya juga akan ditempel oleh satu orang anggota polisi. Hal itu guna mengantisipasi politik uang masing-masing bakal calon. Ni Ketut Swastika berharap warga Wonogiri untuk memilih calon memilih sesuai hati nurani dan jangan terpengaruh jika ada politik uang.
Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Wonogiri, Sriyono, mengatakan Pilkades tahap III saat ini dalam proses perlengkapan berkas persyaratan lamaran bakal calon dan pendaftaran pemilih. Menurutnya, semua anggota Polres Wonogiri memang harus disiagakan penuh pada Pilkades tahap III ini, karena jumlah bakal calon dan daerah pemilihan lebih banyak dari sebelumnya. Dia menambahkan dengan adanya pengamanan penuh dari pihak berwajib diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan saat pemilihan berlangsung.
“Saya harap tidak ada kecurangan khususnya politik uang, bagi siapa yang terbukti melakukan hal tersebut pastinya akan diberikan sanksi pidana dan Pilkades tahap III tetap jalan,” ujarnya.
