SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Dukungan Partai Golkar Solo dalam pemilihan presiden (pilpres) 2014 terancam pecah menyusul adanya sejumlah kader partai berlambang pohon beringin itu yang terang-terangan menyatakan dukungan kepada Jusuf Kalla (JK). JK merupakan calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi).

Padahal secara nasional, Partai Golkar merupakan salah satu partai pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subiyanto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta). Salah satu kader Partai Golkar Solo itu Bandung Joko Suryono yang kini masih menjadi anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Solo. Dukungan terang-terangan ditunjukkan Bandung saat berdiri di baris terdepan dalam deklarasi Gerakan Masyarakat Jokowi for Presiden 7 (Gema JKW4P7) di Hotel Paragon Solo, Selasa (3/6). Kader Partai Golkar lainnya juga terlihat dalam forum resmi itu, yakni Lucas Suryantoro.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya memang politisi Golkar sampai sekarang. Kebetulan saya menjadi Ketua Organisasi Nasional Demokrat Solo. Status saya tidak masalah. Saya yakin, nanti ke depan akan banyak kader Partai Golkar yang menunjukkan eksistensi dukungannya ke JK,” tegas Bandung saat dihubungi solopos.com, Rabu (4/6/2014).

Bukan sekadar itu alasan Bandung menyatakan dukungan ke JK. Keputusan Bandung itu juga sebagai wujud reaksi terhadap sikap politik Partai Golkar yang secara nasional mendapat perolehan suara terbanyak urutan kedua tapi tidak berani mengusung capres-cawapres sendiri. Bandung merasa kecewa sekaligus prihatin dengan dengan keputusan partai itu.

Selain itu, Bandung merasa tidak pernah mendapat pemberitahuan atau pun instruksi dari DPD II Partai Golkar Solo terkait dukungan dalam pilpres 2014.

“Secara subjektif, selama menjadi wakil rakyat di Solo, saya cukup mengenal sosok Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo. Kesannya memang beliau pantas menjadi negarawan untuk memimpin negeri ini. Apalagi didampingi Pak JK yang mantan Ketua Umum Partai Golkar,” tegasnya.

Bandung menyebut sejumlah nama yang secara spontanitas mendukung langkah yang diambil untuk mendukung JK. Namun, beberapa nama saat dimintai konfirmasi solopos.com enggan blak-blakan menyatakan dukungan kepada JK. Bandung siap menerima konsekuensi apa pun yang diberikan DPD II Partai Golkar atas sikap politiknya.

Mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Solo, Lucas Suryantoro, juga menyatakan dukungan terhadap JK, bukan Prabowo-Hatta sesuai garis instruksi partai. Statusnya sebagai pengurus Organisasi Nasional Demokrat menjadi dorongan Lucas untuk mendukung JK. Namun, Lucas tetap merasa sebagai kader Partai Golkar. Dukungan kepada JK semata-mata dilakukan karena JK dianggap sebagai kader Partai Golkar.

“Meskipun sekarang tidak di AMPG, saya tetap loyalis Golkar. Di Nasional Demokrat kan boleh-boleh saja. Pokoke dukungan JK wae. Tekad saya sudah bulat, apa pun konsekuensinya saya terima. Yang jelas, saya tidak akan dipecat dari Golkar karena instruksi dari DPP jelas tidak akan memecat kader, hanya kader yang menduduki jabatan struktural harus diletakkan,” akunya.

Lucas menyontohkan sejumlah kader terbaik Partai Golkar di pusat yang jelas-jelas mendukung pasangan Jokowi-JK tidak dipecat dari Golkar. “Termasuk Pak JK sendiri kan masih memegang kartu tanda anggota (KTA) Partai Golkar. Perjalanan politik tidak masalah. Tapi, kalau ada yang memecat keanggotaan saya di Partai Golkar, ya saya gugat. Baru dalam pilpres kali ini, Golkar tidak mengusung calon sendiri. Perolehan suaranya nomor dua nasional. Saya amat kecewa dengan hal itu,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPD II Partai Golkar Solo, Atiek Wahyuningsih, masih menganggap Bandung Joko Suryono sebagai kader Partai Golkar karena yang bersangkutan tidak menyatakan dukungan dengan berpendapat dalam forum Gema JKW4P7. Atiek juga menilai keresahan di internal kader dan pengurus Partai Golkar sebagai sesuatu yang wajar.

“Namun yang jelas, Golkar Solo tetap mengikuti instruksi partai dari pusat [dukungan Prabowo-Hatta]. Ketika hanya hadir ke forum pendukung capres-cawapres lain itu tidak masalah. Semua itu kembali pada diri pribadi masing-masing. Tadi malam [kemarin] kami sudah konsolidasi dengan struktural partai untuk memantapkan arah koalisi Golkar,” tegasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD II Partai Golkar Solo, Djaswadi, menyatakan Golkar Solo masih solid dan tidak akan pecah dukungan. Djaswadi menilai kasus Bandung itu disebabkan karena yang bersangkutan sebagai bagian dari Nasdem. Namun, Djaswadi tidak mengambil langkah apa pun tentang sikap politik Bandung dan teman-temannya.

“Ya, wis dijarke wae [udah dibiarkan saja]. Bila ada gerakan di internal yang mendukung JK, ya dibiarkan saja,” pungkasanya seraya menegaskan dukungan Partai Golkar tetap kepada Prabowo-Hatta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya