Soloraya
Sabtu, 14 Juni 2014 - 23:05 WIB

PILPRES 2014 : Suara Soloraya Tentukan Kemenangan Jokowi-JK

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Presiden Joko Widodo menyapa ribuan pendukungnya di Taman Budaya Jawa Tengah,Kentingan, Solo, Sabtu (14/6/2014). Jokowi berpesan kepada warga Solo untuk memenangkan Pilres 2014 mendatang secara multak. (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, SOLO—Setelah sekian lama kampanye di berbagai daerah, calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) akhirnya kembali ke tanah kelahiran Solo untuk berkampanye, Sabtu (14/6/2014). Solo tak pernah ditinggalkan Jokowi karena Soloraya menjadi basis kekuatan pemenangannya pada pemilihan presiden (pilpres) 2014.

Jokowi sangat mengharapkan bisa menang mutlak di Jawa Tengah (Jateng), terutama Soloraya. Jateng (Soloraya) menjadi andalan Jokowi setelah para simpatisan Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim) sempat tergerus oleh isu negatif yang menyerang sosok Jokowi.

Advertisement

“Kemenangan di Solo, Soloraya, Jawa Tengah ini menentukan. Kalau yang menang hanya suara PDIP [Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan] berat. Kalau menangnya dikit-dikit, juga berat. Jawa Tengah, Soloraya, Solo harus menang mutlak untuk menambah suara di daerah lain yang kurang. Saya yakin Solo bisa menang mutlak,” tegas mantan Wali Kota Solo itu dalam orasinya di Taman Budaya Jawa Tengah (TBS) Jebres, Solo, Sabtu sore.

Kehadiran Jokowi disambut ribuan pendukung dengan sambutan luar biasa. Massa menanti kehadiran orang nomor wahid di DKI Jakarta itu sejak pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 16.30 WIB, konsentrasi massa tertuju pada sosok tinggi kurus dengan baju kotak-kotak yang mulai kusam. Dengan senyumannya yang khas, Jokowi menyapa setiap uluran tangan yang ingin sekadar berjabat tangan. Para wartawan dan fotografer pun sampai kewalahan untuk mendokumentasikan momentum itu.

Advertisement

Kehadiran Jokowi disambut ribuan pendukung dengan sambutan luar biasa. Massa menanti kehadiran orang nomor wahid di DKI Jakarta itu sejak pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 16.30 WIB, konsentrasi massa tertuju pada sosok tinggi kurus dengan baju kotak-kotak yang mulai kusam. Dengan senyumannya yang khas, Jokowi menyapa setiap uluran tangan yang ingin sekadar berjabat tangan. Para wartawan dan fotografer pun sampai kewalahan untuk mendokumentasikan momentum itu.

Hingga di depan panggung orasi, konsentrasi massa pun belum berpindah. Teriakan untuk kemenangan Jokowi terus menggema di pendapa berkapasitas lebih dari 2.000 orang itu. Bahkan, Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, harus turun tangan untuk mengkondisikan massa. Seruan Rudy, sapaan Wali Kota Solo itu, terus terlontar sampai akhirnya massa bisa terkondisi.

“Saya sangat terharu dan bangga. Acara mendadak ini dihadiri seluruh warga Solo. Ini menunjukkan kita semua cinta Solo,” kesan Jokowi mengawali orasinya setelah memekikkan dua kata merdeka.

Advertisement

Jokowi berpesan kepada para pendukungnya agar hati-hati dengan selebaran-selebaran gelap yang berisi fitnah-fitnah. Kampanye hitam itu, kata dia, tetap berpengaruh, seperti yang terjadi di Jabar dan Jatim. “Selebaran gelap dan fitnah banyak sekali. Oleh sebab itu, saya titip kemenangan mutlak di Soloraya dan Jateng. Apa pun fitnah itu tetap berpengaruh,” tandas putra pasangan Notomiharjo-Sujiati itu.

Jokowi menunjukkan tiga isu negatif yang ditujukan kepadanya dan meminta masyarakat turut menepis isu itu. Pertama, Jokowi dikatakan anak orang Singapura. Jokowi menyatakan bapaknya, Notomiharjo, tentu sudah diketahui orang Solo. Dia menyatakan Notomiharjo itu mantan satgas PDIP. “Bapak saya itu orang Gondangrejo, Karanganyar. Ibu saya orang Gumukrejo, Ngemplak, Boyolali. Wajah seperti ini kok dibilang orang Singapura,” jelasnya.

Kedua, bila Jokowi jadi presiden, tunjangan sertifikasi guru akan dihapus. Isu itu, bagi Jokowi, merupakan fitnah dan bohong-bohongan, serta tidak masuk akal. “Saya ketemu dengan PGRI. Saya jelaskan tidak mungkin tunjangan itu dihapus, ditambah mungkin,” imbuhnya.

Advertisement

Ketiga, jika Jokowi terpilih jadi presiden, bantuan raskin akan dihapus. Dia menepis bahwa isu itu bohong-bohongan terus. Tapi, Jokowi heran karena ada juga yang percaya dengan isu-isu negatif itu.

“Jadi, kalau ada isu langsung dijawab, jangan ragu-ragu! Terakhir, pekerjaan kita sekarang menepis semua isu yang ada dan dari pintu ke pintu [door to door] sampaikan Jokowi-JK ini… ini… Yang satunya nih… nih…,” pesannya.

Jokowi meminta tiga orang warga perwakilan dari kaum adam, kaum hawa, dan pemilih pemula untuk mempraktikkan model kampanye door to door itu. Dia meminta yakinkan tetangga terdekat dengan kampanye dari pintu ke pintu sampai tetangga itu benar-benar yakin nyoblos Jokowi-JK.
Massa kembali berdesak-desakan untuk mengantarkan kepulangan Jokowi yang menaiki Toyota Innova warna putih berpelat Jakarta itu. Sebelum berorasi, Jokowi sempat ziarah ke makam orangtua dan simbahnya dan bersilaturahmi ke Habib Syech Abdulkadir Assegaf di Pasar Kliwon, Solo.

Advertisement

Kampanye yang digelar Tim Pemenangan Jokowi-JK itu hanya dipersiapkan kurang dari 24 jam. Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Solo, Teguh Prakosa, menerangkan informasi kehadiran Jokowi di Solo diketahui Jumat (13/6) sore. “Kami langsung rapat untuk menyiapkan acara ini. Semula ingin bertempat di Benteng Vastenburg, tetapi akhirnya memilih di TBS ini. Kami optimistis bisa memenuhi keinginan Pak Jokowi. Solo bisa menang mutlak minimal 80% dan semoga bisa menyamai perolehan suara saat pilkada [pemilihan kepala daerah] Solo,” akunya.

Teguh tak memungkiri bila banyak simpatisan Jokowi yang menggelar konvoi dengan melanggar aturan lalu lintas. Dia menyilakan aparat kepolisian untuk menindaknya sesuai aturan yang ada. Dia mengaku tidak bisa menghentikan para simpatisan yang berkonvoi dengan knalpot dilepas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif