SOLOPOS.COM - Awak media yang bertugas di Kota Solo berfoto bersama Anggota DPRD Solo dan Sekretariat DPRD Solo saat kegiatan gathering di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Jumat (8/12/2023) malam.(Istimewa/Dokumentasi DPRD Solo)

Solopos.com, SOLO—Mendekati Pemilu pada 14 Februari 2024 semua pihak mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kondusivitas keamanan wilayah, tidak terkecuali media massa.

Pemberitaan atau informasi yang disampaikan media massa kepada publik harus dapat dipertanggungjawabkan dan mempunyai nilai edukasi politik. Sebab sensitivitas masyarakat menjadi sangat tinggi di momentum menjelang pemilihan umum.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Demikian pesan Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, di hadapan puluhan wartawan saat kegiatan gathering di Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Jumat (8/12/2023). Dia berharap kondusivitas keamanan Solo bisa terus terjaga hingga Pemilu mendatang.

“Forum ini saya pikir sangat baik menuju ke sana [menjaga kondusivitas keamanan Solo]. Saya kira teman-teman pers punya andil sangat strategis dalam hal ini untuk menampilkan berita-berita yang arahnya bukan membenturkan satu dengan yang lain,” ungkap dia.

Sugeng mengakui Pemilu 2024 memang menjadi momentum benturan ide, gagasan, dan program kerja. Namun, jangan sampai benturan itu mengarah kepada gesekan fisik. Untuk politikus PKS itu menekankan pentingnya pers terus menjaga netralitasnya.

Keberimbangan pemberitaan antarkontestan atau calon yang berkompetisi harus benar-benar diwujudkan pers. Proporsi pemberitaan antarcalon harus berimbang. Ketika hari ini salah satu calon berkampanye, boleh saja proporsi beritanya lebih banyak.

Namun, jangan sampai pemberitaan calon lainnya dikesampingkan. “Besoknya ketika calon lain kampanye, proporsi beritanya bisa lebih banyak. Tapi juga jangan mengesampingkan pemberitaan calon lain. Pers harus memberi porsi semua calon,” kata dia.

Pesan yang sampai disampaikan Sugeng kepada para anggota DPRD Solo yang merupakan representasi partai politik (parpol). Mereka diingatkan mempunyai tanggung jawab yang sama besar untuk terus menjaga kondusivitas keamanan daerah dan Pemilu 2024.

Termasuk agenda Pilkada Jawa Tengah (Jateng) dan Pilkada Solo 2024. Dengan sederet agenda itu, menurut Sugeng, 2024 benar-benar tahun politik yang akan menyita energi, pikiran, dan mental. Peluang terjadinya gesekan sangat memungkinkan.

“Dengan kontestasi serapat itu tentu ada peluang terjadinya gesekan, saling intrik, bahkan di bawah sangat mungkin ada crash. Pengurus parpol, calon DPRD, ini punya andil cukup besar memberikan sentuhan yang adem demi kondusivitas wilayah,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya