SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p>Solopos.com, BOYOLALI — Pimpinan o<span>rganisasi massa (ormas) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Sardulo Seto (SS) yang bentrok di Bangak, Banyudono, Boyolali, Senin-Selasa (2-3/4/2018) dini hari, sepakat berdamai. Meski sudah ada kesepakatan pada Selasa malam, terjadi kumpulan massa di kawasan Bangak, mereka diduga berasal dari luar daerah. </span></p><p>Polres Boyolali, Selasa (3/4/2018) siang, telah mempertemukan para pimpinan dua perguan silat yang bertikai. Dalam pertemuan tertutup itu, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai dan bersama-sama menjaga keamanan serta ketentraman wilayah Boyolali.</p><p>"Alhamdulilah, sudah ada komunikasi antarpimpinan ormas dan kesepakatan bersama bahwasannya segala kerugian material dan non material akibat insiden semalam akan ditanggung bersama-sama," ujar Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi kepada wartawan di Mapolres setempat, Selasa.</p><p>Kapolres menegaskan, permasalahan tersebut bukanlah permasalahan antarperguruan silat atau antarormas. Masalah tersebut, tegasnya, murni dari masalah pribadi atau dari oknum-oknum.</p><p>Masalah kemudian menjadi kian runyam setelah tersebar kabar berantai berisi provokasi dan ajakan penyerangan oleh oknum tak bertanggung jawab.</p><p>"Dari situlah, masalah membesar. Namun, Alhamdulillah berkat kesigapan aparat bentrokan bisa dicegah dan tak sampai ada korban jiwa," jelasnya.</p><p>Sesepuh PSHT Solo, Darminto, memastikan bahwa permasalahan itu bisa diselesaikan dengan cara-cara bermartabat.</p><p>Ia yakin, warga PSHT bisa dikendalikan dan tak terpancing dengan kabar-kabar provokasi. "Kami juga mengimbau semua warga PSHT Solo dan di luar Solo agar tak berbuat anarkistis. Serahkan kepada aparat penegak hukum jika ada tindakan kriminal," tegasnya. </p>