SOLOPOS.COM - Ketua DPD Parti Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Effendi, menjelaskan surat pengunduran diri Bambang Pur di kantor DPD II Partai Golkar Sragen, Kamis (4/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Politikus senior Sragen, Bambang Widjo Purwanto alias Bambang Pur, mengundurkan diri dari keanggotaan Partai Golkar, Kamis (4/5/2023). Anggota DPRD Sragen itu menyerahkan surat pengunduran diri bermeterai sekaligus kartu tanda anggota (KTA) ke DPD II Golkar Sragen.

Mundurnya Bambang Pur akan membuatnya kehilangan kursi di DPRD Sragen. Pengurus DPD II Partai Golkar Sragen langsung menyiapkan proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan Bambang Pur di DPRD Sragen.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Kami sebagai pengurus Partai Golkar menyatakan hari ini juga Pak Bambang Widjo Purwanto diberhentikan dari keanggotaan Partai Golkar. Dalam waktu singkat kami menindaklanjuti dengan proses PAW di DPRD Sragen karena pemberhentian keanggotaan partai itu berimplikasi pada pergantian legislator di DPRD Sragen,” ujar Ketua DPD II Partai Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi, di kantornya.

Bayu menyampaikan syarat menjadi legislator itu harus menjadi anggota partai. Wakil Ketua DPRD Sragen ini menyiapkan Taufik Purwoko selaku pengganti Bambang Pur di DPRD. Taufik menempati peringkat kedua caleg Golkar dengan suara terbanyak setelah Bambang Pur.

Bayu mengaku tak ada keterangan soal alasan Bambang Pur mengundurkan diri dari Golkar. Ia menduga karena faktor kesehatan. Bambang Pur yang sudah bergabung dengan Partai Golkar sejak 2006, menurutnya, sudah lama berniat mundur. Tepatnya saat masih menjadi Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Gondang, Sragen. Bayu juga membenarkan bila Bambang Pur sudah tiga periode ini menjadi anggota DPRD Sragen.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD II Partai Golkar Sragen, Muh. Haris Effendi, mengatakan begitu Bambang Pur mundur maka pihaknya langsung memetakan daerah pemilihan (Dapil) V yang meliputi Sambungmacan, Gondang, dan Sambirejo.

“Kami paham pasti nanti ada penggembosan di sana. Setidaknya ganjalan kami selesai dengan surat pengunduran diri itu. Kami bisa memetakan konstituen loyal di dapil itu. Kami optimistis kursi Golkar di dapil itu tetap bertahan karena dulu bisa hampir menyentuh dua kursi,” katanya.

Berbeda dengan Bayu, Haris memprediksi Bambang Pur mundur di saat masa jabatannya sebagai anggota DPRD Sragen masih menyisakan 14 bulan bukan tanpa alasan. Ia menduga Bambang Pur akan menyeberang ke partai politik lain. Hampir setiap pemilu, menurutnya, hampir selalu ada kader partai yang mundur.

Diminta konfirmasi terpisah, Bambang Pur membenarkan menyatakan mundur dari keanggotaan dan semua jabatan yang melekat di Partai Golkar Sragen. “Saya paham dan serius ketika mundur dari Partai Golkar. Sekarang saya serius akan pindah ke partai lain,” ujarnya tanpa menyebut partai yang jadi pelabuhan dia selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya