SOLOPOS.COM - Kepala Kemenag Sragen, Hanif Hanani, meletakkan batu pertama pembangunan Gedung Layanan Haji dan Umrah Terpadu di kompleks Kantor Kemenag Sragen, Jumat (29/6/2020). (Moh. Khodiq Duhri/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Kementerian Agama (Kemenag) membangun Gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Sragen dengan menggunakan pinjaman dana dari tabungan haji senilai Rp1,8 miliar. Prosesi peletakan batu pertama digelar di kompleks Kantor Kemenag Sragen, Jumat (26/6/2020).

Boyolali Tambah Lagi 2 Kasus Positif Covid-19, Total Jadi 63 Orang

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Kemenag Sragen, Hanif Hanani, menyebut gedung PLHUT dibangun mengingat tingkat partisipasi ibadah haji bagi warga di Bumi Sukowati terbilang tinggi. Setiap tahun, Kabupaten Sragen rata-rata memberangkatkan 1.000 hingga 1.200 jemaah haji ke Tanah Suci.

Jumlah itu merupakan tertinggi di Soloraya. Sementara jumlah pendaftar haji di Sragen rata-rata mencapai 4.000/tahun. Jumlah tersebut belum termasuk pendaftar ibadah umrah.

“Kalau ditotal, jumlah pendaftar haji dan umrah di Sragen itu bisa mencapai 10.000/tahun. Jadi, keberadaan PLHUT ini sangat diharapkan. Belum semua kabupaten memiliki PLHUT. Sebelumnya, pelayanan haji dan umrah belum terpadu sehingga pelayanan kurang maksimal,” ujar Hanif saat ditemui wartawan di lokasi.

Rekonstruksi Pengeroyokan Kades Karangtengah Wonogiri Perjelas Peran 7 Tersangka

Gedung di Sragen dari Tabungan Haji

Gedung PLHUT dibangun di bekas Rumah Dinas (Rumdin) Kepala Kemenag Sragen seluas 215 meter persegi. Rumdin itu akhirnya dihapus dari daftar kepemilikan aset Kemenag Sragen karena biaya perawatan tergolong besar. Untuk membangun Gedung PLHUT itu, Kemenag menganggarkan dana dengan pagu Rp2 miliar.

Namun, rekanan yang memenangi lelang memberi penawaran senilai Rp1,8 miliar. Adapun sumber dana pembangunan Gedung PLHUT Sragen berasal dari dana tabungan haji.

“Jadi, gedung itu dari haji untuk jemaah haji. Bahkan para alumni jemaah haji juga bisa memanfaatkan gedung ini untuk pertemuan atau pengajian secara gratis. KBIH juga bisa menyelenggarakan kegiatan manasik haji di sini. Salah satu sudutnya juga bisa disewakan sebagai kantor perbankan,” ucap Hanif.

Beredar Hoaks Warga Klaten Tak Bermasker Didenda Rp250.000, Ini Faktanya

Sementara itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) pembangunan Gedung PLHUT Sragen, Ulin Nur Hafsun, menjelaskan tabungan haji bisa dipakai negara untuk pembangunan infrastruktur. Menurutnya, Kementerian Keungan telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan payung hukum berupa peraturan presiden (perpres).

“Dengan payung hukum itu, dana tabungan haji bisa dipinjam negara dalam rangka membiayai pekerjaan. Jadi, nanti negara yang akan mengembalikan tabungan haji itu,” terang Ulin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya