Solopos.com, SOLO — Warga Joyotakan, Serengan resah dengan kerusakan tiga pintu air di wilayah tersebut. Sebab, air yang mengalir ke pemukiman warga dikhawatirkan meluber jika sewaktu-waktu hujan deras.
Kerusakan pintu air dari aliran anak Sungai Bengawan Solo terjadi satu tahun lebih.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, tiga pintu air yang rusak berada di RT 001/RW 006, RT 005/RW 006 dan RT 006/RW 006. Pintu air itu dikatakan rusak lantaran tak bisa menutup air secara merata.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
“Ketika alatnya dijalankan, penutup besi bagian bawah tidak tertutup rapat. Sehingga air yang biasanya tertampung di bendungan pintu air, akhirnya bisa mengalir menuju drainase kampung. Kondisi ini yang dikhawatirkan warga,” papar warga RT 005/RW 006, Mujiyono, saat ditemui Solopos.com, di lokasi.
Mujiyono menyebutkan akibat kerusakan pintu air itu, pernah suatu ketika aliran air sungai membeludak ke perkampungan. Beruntung, ada pompa air yang bisa mengurangi volume air yang memenuhi perkampungan.
“Kita kan enggak bisa mengandalkan pompa air darurat. Karena penggunaannya diperhitungkan lagi, mulai dari solar dan lainnya. Yang diinginkan warga ya pintu air bisa berfungsi normal seperti semula,” katanya.
Kerusakan pintu air di Joyotakan, kata Mujiyono, pernah diadukan kepada anggota DPRD Kota Solo. Kala itu, anggota DPRD telah mengecek lokasi.
“Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjutnya. Jangan dianggap sepele, karena ini bisa merugikan semua warga yang tinggal di sekitar sini,” paparnya.
Lurah Joyotakan, Purbowinoto mengatakan kerusakan pintu air di wilayahnya sudah dilaporkan kepada instansi terkait. “Semoga dalam waktu dekat ada tindak lanjutnya. Saya berharap warga bersabar,” pungkas dia saat ditemui di kantornya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
