Soloraya
Selasa, 8 Januari 2013 - 01:15 WIB

Pintu Bendungan Serbaguna Wonogiri Mulai Dibuka

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI — Pintu air di Bendungan Serbaguna Wonogiri mulai dibuka, Senin (7/1/2013) sekitar pukul 11.45 WIB. Air yang dikeluarkan mencapai 100 m3/detik dengan ketinggian muka air saat itu 135,60 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Pintu air mulai kami buka pukul 11.45 WIB dengan pengeluaran 100 m3/detik. Sebab, ketinggiannya sudah melebihi batas normal yakni 135,30 mdpl,” kata Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta (PJT) I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi, saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Advertisement

Ia menambahkan pembukaan itu karena ketinggian air semakin meningkat dan terjadi hujan deras di hulu yakni Batuwarno, Jatisrono, Tirtomoyo dan Pracimantoro. Selain itu, curah hujan di hilir yakni di Bengawan Solo khususnya Jurug, sudah dalam batas hijau mendekati normal.

Pembukaan pintu air tersebut akan dilakukan secara bertahap tergantung kondisi di hulu dan hilir. Tahapan pembukaan yakni dari 50 m3/detik hingga 300 m3/detik tergantung ketinggian muka air di waduk.

“Sebenarnya, jika pintu bendung dibuka, maka tidak akan mengakibatkan banjir apabila tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo masih batas aman. Selain itu, curah hujannya juga sedikit. Yang membuat banjir, jika di beberapa daerah sekitar hilir turun hujan bersamaan sehingga air di anak sungai meluap,” ujarnya.

Advertisement

Winarno menambahkan pihaknya lebih berhati-hati dalam membuka pintu bendungan. Pasalnya, anggapan masyarakat terkait penyebab banjir di wilayah Solo dan sekitarnya karena pembukaan pintu bendung.

“Kami ingin menghilangkan anggapan masyarakat jika Bendungan Serbaguna Wonogiri menjadi penyebab banjir di hilir. Sehingga, saat ini kami lebih hati-hati membuka pintu bendung dengan mempertimbangkan kondisi hulu dan hilir,” imbuhnya.

Winarno menyatakan apabila ketinggian muka air di Sungai Bengawan Solo ada pada garis merah dan hujan di bagian hulu tidak deras, maka pihaknya akan mempertahankan air di waduk. Menurutnya, yang perlu diwaspadai jika hujan deras turun bersamaan di hulu dan hilir.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif