Soloraya
Rabu, 15 Februari 2023 - 14:19 WIB

Pintu Waduk Gajah Mungkur Dibuka, Warga Sukoharjo Perlu Waspada Banjir

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi banjir di Dukuh Jatiteken, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Rabu (15/2/2023). (Istimewa/Pemdes Laban Mojolaban)

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Sukoharjo terutama yang di wilayah bantaran Bengawan Solo diminta waspada akan banjir mengingat kondisi cuaca dan intensitas hujan masih tinggi. Selain itu pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur Wonogiri pada Selasa (14/2/2023) sore mengakibatkan beberapa desa di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, terkena imbas.

Kepala Sub Divisi Jasa Air Jasa Tirta III/1, Fendri Ferdian, mengatakan pintu air atau spillway Waduk Gajah Mungkur Wonogiri telah dibuka pada Selasa sore sejak pukul 16.15 WIB. Saat ini debit air Bengawan Solo mencapai 175 meter kubik per detik.

Advertisement

Pembukaan pintu air dilakukan karena elevasi air meningkat akibat hujan dengan intensitas tinggi beberapa waktu terakhir. Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar selama musim penghujan tidak melakukan kegiatan di badan sungai. Karena sewaktu-waktu dapat terjadi kenaikan debit Bengawan Solo.

“Ini dibuka untuk menjaga control water level sesuai SOP pengendalian banjir. Selain itu juga sebagai implementasi konsep early release. Untuk penutupannya kami harus melihat debit air yang ada di hulu dan hilir terlebih dulu,” kata Fendri kepada Solopos.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/2/2023).

Menurutnya penutupan itu juga untuk memberikan daya tampung yang cukup pada Waduk Gajah Mungkur (WGM) agar tetap mampu menampung debit besar dari hulu.

Advertisement

Sejumlah Desa Mulai Kebanjiran

Dalam wawancara terpisah, Camat Mojolaban, Joko Windarto, meminta warganya untuk waspada akan ancaman banjir. Apalagi intensitas hujan masih tinggi serta pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur. Saat ini sudah ada beberapa desa di wilayahnya yang terendam air mencapai mata kaki hingga betis orang dewasa.

Dia menyebut di Desa Kesongo saat ini air sudah mulai naik ke permukiman warga. Kenaikan air terjadi sejak Rabu pagi menjelang siang karena debit air Bengawan Solo tinggi.  Di sisi lain, Desa Kesonggo merupakan kawasan langganan banjir. Sementara di beberapa wilayah lain di Mojolaban kenaikan air belum tinggi meski juga berpotensi terdampak. Di antaranya Dukuh Jatiteken di Desa Laban, dan Desa Gadingan yang juga akan bernasib sama dengan Desa Kesongo.

“Pasti akan banjir lagi karena hukum alam dan berada di bantaran, apalagi berada di dalam tanggul. Kalau harus relokasi banyak yang harus dipersiapkan,” ujar Joko.

Advertisement
Forkopimcam Mojolaban mengecek pintu air rusak di Dukuh Widorokandang, Desa Laban, Mojolaban, Sukoharjo, Rabu (15/2/2023). (Istimewa/Pemdes Laban Mojolaban)

Lebih jauh Joko menyampaikan Forkopimcam Mojolaban bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan juga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) telah mengecek pintu air yang dilaporkan rusak. Lokasinya di Dukuh Widorokandang, Desa Laban.

Dari pengecekan tersebut diketahui pintu air di sana memang rusak dan bisa menyebabkan air meluap ke sisi timur tanggul. “Ini harus segera diperbaiki tetapi BBWS tadi mengatakan belum bisa langsung diperbaiki karena debit air masih tinggi. Saat ini pintunya masih terendam air jadi harus menunggu air surut dan proses perbaikan dari BBWS,” kata Joko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif