Soloraya
Senin, 2 Januari 2012 - 17:29 WIB

Pintu Waduk Gajah Mungkur Masih Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (JIBI/Solopos/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI – Meski hujan lebat sudah mengguyur kawasan Soloraya, namun kondisi ini belum meningkatkan ketinggian air Waduk Gajah Mungkur (WGM) secara signifikan. Oleh karenanya pintu bendungan masih ditutup.
Advertisement

Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Winarno Susiladi, mengatakan ketinggian muka air di bendung pada Senin (2/1/2012) pukul 09.00 WIB yakni 130,89 meter di atas permukaan air laut. Saat pukul 12.00 WIB, naik sepuluh sentimeter menjadi 130,99 meter.

“Ketinggian ini masih di bawah pola dari ketinggian normal 135,3 meter, sehingga pintu bendungan masih ditutup. Lebih dari itu, maka pintu bendungan akan dibuka untuk menjaga ketinggian air. Jika memasuki musim kemarau, atau setelah bulan April, jika ketinggian air di waduk berada di bawah 135,3 meter, maka pintu ditutup agar target ketinggian 136 meter tercapai. Ini untuk persiapan memasuki musim kemarau,” jelasnya, Senin (2/1/2012).

Jadi, lanjut dia, saat ini semua pintu yang ada di bendung serbaguna Wonogiri yang ada di kawasan WGM dan pintu penggerak turbin PLTA masih ditutup. Itu juga terkait dengan ketinggian air di wilayah Jurug, Solo yang memasuki level siaga merah.

Advertisement

Terkait banjir yang saat ini terjadi di bawah pintu bendung, hal itu berasal dari sungai di bawah waduk dan bukan dari bendung Wonogiri. “Adanya bendung ini sebagai pengendali banjir di wilayah hulu. Jika tidak ada, maka banjir di bawah waduk bisa lebih besar. Sejak awal, tujuan dibangunnya bendung ini untuk pengendali banjir dan bukan pencegah banjir. Maka, setiap ketinggian air mencapai level tertentu, pintu harus dibuka untuk menjaga kekuatan bendungan. Itu pun dilakukan secara bertahap,” imbuhnya.

Sementara itu, pembersihan sampah di sekitar pintu bendungan juga masih dilakukan untuk mengatasi masuknya sampah ke turbin PLTA. Pihaknya terus melakukan pengerukan sampah hingga ketinggian air mencapai pada level 133 meter.

JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif