SOLOPOS.COM - Api membaka pohon dan semak di kawasan Gunung Merbabu terlihat dari Gladagsari, Boyolali, Minggu (29/10/2023) malam. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, BOYOLALIKebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Merbabu berdampak pada rusaknya pipa saluran air di Desa Jlarem dan Ngadirojo, Gladagsari, Boyolali. Akibatnya, warga dua desa di lereng Gunung Merbabu mengalami krisis air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno, mengatakan kebakaran Merbabu menyebabkan terbakarnya pipa saluran air bersih di lereng gunung, yaitu Sumber Ketu ke Jlarem dan Ngadirojo. Ia mengatakan api sampai ke wilayah Boyolali pada Sabtu (28/10/2023)

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Pipa saluran air yang rusak mengalir ke Jlarem sebanyak sembilan dukuh dan Ngadirojo sebanyak delapan dukuh,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (29/10/2023).

Ia menjelaskan sembilan dukuh di Jlarem dihuni oleh sekitar 300 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa. Kemudian, untuk delapan dukuh di Ngadirojo mencakup 511 keluarga atau sekitar 1.500 jiwa terdampak krisis air bersih.

Suratno mengatakan BPBD telah mendistribusikan sebanyak tujuh tangki. Terbagi menjadi tiga tangki ke Dukuh Mongkrong, Jlarem dan empat tangki ke Desa Ngadirojo.

“Ini [pendistribusian air bersih] akan kami jadwalkan lebih lanjut sampai dengan kebutuhan masyarakat terkait air bersih dapat tersambung lagi dari sumber yang saluran air atau pipanya terbakar,” jelas dia.

Selain itu, Ratno menjelaskan BPBD Boyolali juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengecek dan menyurvei lokasi. Hal tersebut guna mempersiapkan kebutuhan pipa air yang perlu diganti akibat terjadinya bencana karhutla di Gunung Merbabu.

“Harapan kami, masyarakat tidak perlu panik. Kami Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan stakeholder terkait, baik Pudam, rumah sakit, dan pihak lainnya akan tetap melakukan pelayanan dan fasilitasi agar paling tidak kebutuhan dasar masyarakat dapat dipenuhi walau belum secara keseluruhan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Jlarem, Teguh Karyanto, mengatakan tidak ada warga yang diungsikan akibat kebakaran tersebut. Namun, warga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

“Mulai hari ini [Sabtu], sumber air yang dari gunung sudah mati karena pipa terbakar,” kata dia.

Ia menjelaskan ada tujuh dari 19 RT atau sekitar 300 KK yang terdampak kesulitan air dampak karhutla Gunung Merbabu.

Karhutla di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu sejak Jumat (27/10/2023) telah menghanguskan area seluas kurang lebih 489,07 hektare. Plt. Kepala Balai TN Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono, mengatakan kebakaran seluas hampir 500 hektare tersebut tersebar di tiga kabupaten yaitu Semarang, Magelang, dan Boyolali.

“Berdasarkan data hotspot dari https://sipongi.menlhk.go.id/, pada 29 Oktober 2023 [Minggu], terpantau masih terdapat 18 hotspot dengan kategori tinggi di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu. Arah angin menuju ke arah utara dengan kecepatan sekitar 7 m/s,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (29/10/2023).

Nurpana mengatakan kondisi di lapangan cukup kering, bahan bakar menumpuk seperti sabana dan serasah, lalu angin cukup kencang serta kebakaran terus merambat mencapai ketinggian lebih dari 2.500 mdpl.

Upaya yang dilakukan melakukan upaya pemadaman secara langsung pada titik api yang masih menyala yaitu di wilayah Resort Selo yaitu blok Makanan, Sokowolu, Cingklok, Gedong, Gaduman, Batur Wetan, dan Thekelan.

Kemudian di wilayah Resort Wonolelo berupa pemadaman di sekitar puncak Suwanting dan sekitarnya. Kemudian untuk wilayah Resort Ampel yaitu pemadaman di wilayah Mongkrong dan Ngagrong. Selanjutnya di Resort Pakis pada wilayah jalur Wekas dan sekitarnya.

“Kami juga melakukan pengamanan pada area yang tidak terbakar, yaitu di wilayah Resort Selo seperti membuat sekat bakar untuk mengamankan Sabana 1 dan 2,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya