Soloraya
Rabu, 4 Oktober 2023 - 15:53 WIB

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Budaya Gotong Royong Masyarakat Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas menata barang logistik yang digunakan untuk warga yang terdampak kebakaran di SD Muhammadiyah 23 Semanggi, Solo, Rabu (4/10/2023). Sekolah menyediakan dua ruang kelas yang dijadikan menjadi tempat pengumpulan bantuan logistik untuk warga yang terdampak kebakaran gudang rongsok. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO–Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengapresiasi budaya gotong royong dan empati masyarakat Kota Solo terhadap warga yang terdampak kebakaran di Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon Solo.

Bantuan logistik terus mengalir di posko pengungsian kebakaran di pendapa Kelurahan Pasar Kliwon.

Advertisement

Nana mengunjungi lokasi pengungsian kebakaran di Pendapa Kelurahan Pasar Kliwon, Rabu (4/10/2023). Nana didampingi oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Nana juga menyalurkan paket sembako kepada warga di posko pengungsian. Nana juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga yang mengungsi akibat rumahnya rusak akibat kebakaran.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Nana juga menyalurkan paket sembako kepada warga di posko pengungsian. Nana juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga yang mengungsi akibat rumahnya rusak akibat kebakaran.

Nana meminta mereka tak putus asa karena pemerintah bakal mencari jalan keluar dan solusi soal tempat tinggal. Dalam kejadian kebakaran itu, tidak ada korban jiwa.

“Budaya gotong royong masyarakat sangat besar, rasa empati masyarakat cukup tinggi. Banyak bantuan logistik dari Solo maupun daerah lain seperti Karanganyar dan Sukoharjo. Ini patut kami apresiasi,” kata dia, Rabu (4/10/2023).

Advertisement

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menyampaikan Pemkot Solo telah melakukan asesmen kebakaran gudang rongsok atau barang bekas pada Selasa (3/10/2023) sore hari.

Proses pemadaman kebakaran dilakukan secara maksimal. Selanjutnya, penanganan terhadap warga terdampak kebakaran di lokasi pengungsian.

“Total jumlah pengungsi sebanyak 53 orang. Tadi kami memberikan bantuan sembako kepada warga,” papar dia.

Advertisement

Ditanya soal kasus kebakaran yang meningkat selama musim kemarau, Nana mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah dalam kondisi kosong. Warga harus mematikan aliran listrik sebelum meninggalkan rumah.

“Sekarang kan musim kemarau kering ya. Jadi, barang-barang mudah sekali terbakar. Kalau masak dimatikan betul kompornya. Penggunaan listrik juga begitu, semua harus mati,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif