SOLOPOS.COM - Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menyebut situasi Jateng mulai memanas jelang Pemilu 2024. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Pj Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Komjen Purn Nana Sudjana, menyebut situasi politik di wilayahnya mulai memanas mendekati Pemilu 2024.

Dibutuhkan komitmen dan kolaborasi semua pihak untuk menjaga kondusivitas wilayah, utamanya mendekati tahapan kampanye. Pernyataan itu dia sampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu Wilayah II di Solo, Selasa (14/11/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Jadi alhamdulillah bahwa situasi dan kondisi Jateng relatif stabil. Artinya ya biasa selama ini tak ada permasalahan menonjol. Tapi kami melihat ada mulai memanas, dan itu biasa. Apalagi dalam waktu dekat akan memasuki masa kampanye,” ungkap dia.

Nana mengatakan Pemprov Jateng bersama instansi terkait seperti KPU, Bawaslu, TNI/Polri, sudah melakukan langkah-langkah antisipasi terkait hal itu. Tujuannya agar setiap tahapan Pemilu dan Pilkada serentak 2024 bisa berjalan dengan lancar.

“Langkah persiapan sudah kami lakukan, apa itu dalam bentuk rakor, bagaimana pemantauan di lapangan, persiapan-persiapan, masalah TPS, bagaimana Linmas, sudah disiapkan. Juga anggaran sudah disepakati bersama jauh-jauh hari,” tutur dia.

Nana menjelaskan anggaran untuk pelaksanaan pesta demokrasi 2024 Jateng sudah dialokasikan senilai Rp1,055 triliun. Anggaran sebesar itu untuk penyelenggaraan maupun keamanannya. Pemprov Jateng juga sudah memfasilitasi Pemilu 2024.

Yang tidak kalah penting, menurut Nana, Pemprov Jateng menyiapkan masyarakat untuk memakai haknya di Pemilu 2024. “Masyarakat sudah disosialisasikan agar ke TPS. Sudah gencar sosialisasi sampai tingkat desa, agar datang ke TPS,” tandas dia.

Nana menekankan setidaknya ada tiga aspek penting yang menjadi indikator keberhasilan pemilu, yaitu tingkat partisipasi yang tinggi, kondusivitas wilayah dan roda pemerintahan dari pusat hingga daerah berjalan baik. Utamanya terkait pelayanan publik.

“Guna mendukung pemilu kami melakukan langkah-langkah, seperti pendidikan politik kepada masyarakat. Bersama-sama KPU dan Bawaslu, juga melibatkan tokoh masyarakat, termasuk akademisi. Agar warga melek terhadap politik,” urai dia.

Nana mengungkapkan ada sejumlah isu strategis yang harus diwaspadai selama penyelenggaraan Pemilu 2024 dan pilkada. Seperti potensi politik transaksional, hoaks, black campaign, politik identitas, dan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya