SOLOPOS.COM - Suasana Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Selasa (18/3/2020) malam, sepi lantaran PKL diliburkan. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pedagang kaki lima atau PKL kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri diliburkan selama satu pekan untuk mengurangi keramaian dan kerumunan yang berpotensi penularan virus corona.

Berdasarkan instruksi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian Dan Perdagangan (Dinas KUKM Perindag), para PKL alun-alun itu diliburkan mulai Selasa (17/3/2020) sore.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Selama ini, kawasan Alun-alun Giri Krida Bakti menjadi pusat keramaian di Wonogiri. Pada akhir pekan, PKL memenuhi pinggir jalan di seputaran alun-alun di pusat kota Wonogiri tersebut.

227 Pasien Positif Corona, Ikatan Dokter Anak: Peningkatannya Luar Biasa

Para pengunjung pun selalu memenuhi kawasan itu terutama pada Sabtu malam. Namun, merebaknya virus corona yang sudah memakan korban jiwa sebanyak dua orang di Solo membuat Pemkab khawatir.

Jika masih ada PKL yang berjualan di kawasan alun-alun Wonogiri, dikhawatirkan masih mengundang berkumpulnya massa. Selain itu, salah satu tujuan diliburkannya PKL juga untuk mengantisipasi anak muda dan pelajar berkeliaran selama masa libur sekolah.

Pengunjung kawasan alun-alun pada malam hari didominasi anak muda dan pelajar. Ketua Paguyuban PKL kawasan Alun-Alun Wonogiri, Supriono, mengatakan berdasarkan Surat Pemberitahuan dari Dinas KUKM dan Perindag, lokasi yang dilarang untuk berjualan yakni sekitar alun-alun, kawasan patung Ir. Soekarno, traffic light Ponten ke arah timur dan depan Plasa Telkom ke arah timur.

Ini Sosok Handoko Gunawan, Sang Pahlawan Covid-19

Akan tetapi di kawasan agraria ke arah timur boleh digunakan untuk berjualan. Dalam menanggapi keputusan tersebut, dia mengakui anggota paguyuban ada yang pro dan yang kontra.

Satpol PP Patroli PKL Yang Berjualan

Salah satu alasan yang tidak setuju diliburkan karena pasar tradisional dan swalayan di Wonogiri tidak diliburkan. Sebagai mediator antara pemerintah dengan para PKL, Supriono mencoba menasihati teman-temannya agar mengikuti arahan pemerintah.

Solo Sepi, Supeltas Gantung Peluit

Dia menilai keputusan pemerintah itu baik untuk mengantisipasi penularan virus corona atau Covid-19. “Saya bilang kepada mereka jika tidak berjualan selama satu pekan, seterusnya bisa berjualan. Tetapi jika masih nekat, bisa saja tidak berjualan lebih lama bahkan bisa selamanya” kata dia kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Wonogiri, Waluyo, mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas KUKM Perindag terkait penertiban PKL di kawasan alun-alun.

Solo KLB Corona, Muktamar Muhammadiyah Ditunda

Sejak surat edaran tersebut berlaku, ia menugaskan anggotanya berpatroli di kawasan alun-alun dan tempat keramaian.

“Dalam patroli kami sifatnya mengimbau agar masyarakat tetap berkonsentrasi di dalam rumah dan tidak mendatangi tempat keramaian,” kata Waluyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya