SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, SOLO </strong>– <a title="Ternyata, 40% PKL Jurug-Pedaringan Orang Luar Solo" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180403/489/907763/ternyata-40-pkl-jurug-pedaringan-orang-luar-solo">Pedagang di kawasan Jl. Ki Hajar Dewantara, Jebres, Solo</a> masih menunggu kepastian terkait rencana penertiban oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Sejauh ini para pedagang belum melakukan tindakan apa pun.</p><p>"Belum ada rapat atau keputusan apa-apa, kabar soal penggusuran juga masih simpang siur, " ujar salah satu pedagang, Eko Cahyono, kepada <em>Solopos.com</em>, Senin (23/4/2018).</p><p>Eko membuka jasa <em>print</em> di kawasan belakang Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Kiosnya menempel tembok kampus. Bersebelahan dengan kios Eko, pedagang soto, Pribadi, juga mengungkapkan hal senada. Bertahun-tahun lalu, dia sempat mendengar isu <a title="Tolak Libur, PKL Sunday Market Manahan Solo Siap Digeser" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180416/489/910751/tolak-libur-pkl-sunday-market-manahan-solo-siap-digeser">penataan Kota Solo yang berdampak pada kios PKL.</a><br /> <br />"Itu sudah sejak zaman Jokowi [saat Joko Widodo menjabat Wali Kota Solo], memang kabar penggusuran PKL di mana-mana, enggak cuma di sini," terang Pribadi.<br /> <br />Meski begitu Pribadi menyatakan <a title="CFD Solo: 1.053 PKL Berjualan Tiap Minggu di Jl. Slamet Riyadi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180409/489/909001/cfd-solo-1.053-pkl-berjualan-tiap-minggu-di-jl.-slamet-riyadi-">Paguyuban PKL Ki Hajar Dewantara</a> belum melakukan langkah apa pun. Padahal dia sempat didata oleh pihak Kecamatan Jebres.</p><p>"Pendataan sudah lama, berbulan-bulan lalu, saya juga sudah lupa kapan tepatnya, " ujar Pribadi.</p><p>Kabar terakhir yang dia dengar, PKL akan ditertibkan setelah Lebaran. "Tapi itu cuma kabar-kabar, pastinya sih enggak tahu," ungkapnya.</p>