Soloraya
Rabu, 26 Oktober 2011 - 21:46 WIB

PKL bongkar pasang masih malas bereskan lapak

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Sejumlah PKL bongkar pasang yang berada di sekitar pasar tradisional dan trotoar jalan di Kabupaten Wonogiri masih menjadi persoalan tersendiri bagi anggota Satpol PP. Masih ada beberapa PKL yang malas untuk menutup lapak seusai berjualan. Apalagi, kerapian kawasan merupakan salah satu penilaian untuk penghargaan Adipura yang saat ini masih berlangsung.

“Dalam hal penegakan perda di Kabupaten Wonogiri, saat ini masyarakat mulai sadar untuk menaati aturan. Hanya, beberapa PKL bongkar pasang masih ada yang malas merapikan lapaknya seusai berjualan. Hal itu menjadi tugas kami untuk memperingatkan para PKL,” papar Kepala Satpol PP Kabupaten Wonogiri, Edy Martono, saat dijumpai Espos di Pemkab Wonogiri, Rabu (26/10/2011).

Advertisement

Ia menyatakan tidak akan melakukan tindakan keras untuk memperingatkan PKL. Ia tetap akan melakukan pendekatan secara persuasif berupa sosialisasi terus menerus. “Kami tidak ingin menimbulkan masalah jika ada tindakan keras terhadap PKL. Kami akan terus melakukan pendekatan secara persuasif melalui anggota Satpol PP yang berpatroli setiap hari. Itu agar PKL merasa memiliki Wonogiri sehingga kesadaran itu muncul dengan sendirinya,” imbuhnya.

Dalam hal mendukung penilaian Adipura, ia juga telah memberikan sosialisasi kepada enam paguyuban PKL di Wonogiri.

Pada kesempatan itu, Pemkab Wonogiri juga menggelar pembekalan Satpol PP di Ruang Data, Pemkab Wonogiri. Kegiatan itu bertujuan menyamakan persepsi penegakan perda dan kerawanan Kamtibmas di Wonogiri, sehingga terwujud rasa aman di masyarakat. “Selain itu, terjalin komunikasi aktif lintas sektoral dan terwujud iklim kondusif agar aman dan nyaman di masyarakat,” ungkapnya.

Advertisement

Peserta pembekalan adalah anggota Satpol PP Kabupaten Wonogiri, Kasi Trantib se-kecamatan di Wonogiri dan Staf Trantib se-Kecamatan di Wonogiri. Materi yang diberikan berupa kebijakan Satpol PP di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), peran kepolisian resor Wonogiri dari Polres serta peran TNI dalam mendukung ketenteraman masyarakat dari Kodim 0728 Wonogiri.

Sementara itu, Asisten Administrasi Setda Wonogiri, Gembong Muria Hadi, yang menyampaikan sambutan Bupati, mengatakan pembangunan tidak mungkin dapat berjalan tanpa adanya ketertiban. “Saat ini jumlah Satpol PP Di Wonogiri baru ada 44 personel. Jumlah itu belum optimal untuk mengawal seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri dengan 25 kecamatan dan 294 desa/kelurahan,” jelasnya.

Jadi, lanjut dia, Satpol PP harus dibantu Kasi Trantib di kecamatan, Linmas dan masyarakat. Ia berharap, kegiatan itu dapat menjadi bekal untuk tugas Satpol PP. Dalam sambutan itu, Bupati juga berpesan untuk meningkatkan profesionalisme, koordinasi dengan instansi terkait serta waspasa pada stabilitas sosial masyarakat.

Advertisement

aak

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif