SOLOPOS.COM - Ilustrasi PKL (Dok/JIBI/Antara)

PKL Boyolali keluhkan tidak adanya pengelolaan parkir di Alun-alun Boyolali.  

Solopos.com, BOYOLALI — Pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di seputaran Alun-alun Kabupaten Boyolali mengeluhkan keterbatasan fasilitas parkir di kawasan tersebut. Menurut Ketua Paguyuban Pedagang Kabupaten (PPK), Sriyono, ada beberapa harapan pedagang terkait pengelolaan area PKL di Alun-alun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Seperti permasalahan parkir. Parkir kendaraan saat ini masih sangat berantakan. Pelanggan sering parkir di sembarang tempat karena tidak ada pengelolaan khusus untuk area parkir,” kata Sriyono, saat ditemui Solopos.com, Jumat (8/5/2015).

Dari pantauan Solopos.com, sepeda motor dan mobil milik warga yang ingin nongkrong di alun-alun biasanya hanya diparkir di tepi jalan. Kondisi ini, kerap membuat Jl. Merdeka Timur di Kompleks Pemerintahan Terpadu di Kemiri macet.

Selain masalah parkir, PKL juga mengeluh karena banyak PKL dari luar yang langsung berjualan di kawasan tersebut, khususnya saat ada event besar di alun-alun.

Selain PKL dari luar, pedagang asongan juga marak saat penyelenggaraan event. “Dengan demikian banyak PKL yang kemudian malah tersisih. Oleh karena itu, kami sepakat untuk membuat kartu anggota berisi identitas pedagang dan lokasi berjualan,” kata dia.

Saat ini jumlah PKL yang tergabung resmi menjadi anggota PPK sebanyak 100-an pedagang. Namun, saat akhir pekan atau saat ada event besar jumlah pedagang bisa membeludak hingga 150-an pedagang.

Pada bagian lain, Sabtu-Minggu (9-10/5/2015) Alun-alun harus steril dari PKL karena ada pergelaran lomba kicau burung dalam rangka HUT ke-168 Boyolali.

Jumat (8/5/2015) kemarin, puluhan PKL dikumpulkan di Dinas Koperasi dan UMKM Boyolali membahas masalah tersebut.

Menurut Kasi Pengembangan dan Pengendalian Usaha Koperasi Dinkop UMKM Boyolali, Agus Handoyo, ada lokasi alternatif yang disediakan agar PKL tetap bisa berjualan.

“Pedagang bisa berjualan di sisi timur Jl. Merdeka Timur atau sisi timur Jl. Soekarno,” kata Agus.

Paguyuban PKL Alun-alun Kabupaten saat ini berada di bawah pembinaan Dinkop dan UMKM. “Kami selalu menampung aspirasi pedagang dan kami juga berupaya agar PKL di sekitar Alun-alun itu bisa tertata dan tidak ada konflik,” jelas Agus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya