SOLOPOS.COM - Sekitar 40 PKL Sunday Market Manahan menggelar unjuk rasa menolak relokasi di depan gerbang Balai Kota Solo, Senin (23/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

PKL Solo, legislator berharap relokasi PKL Sunday Market tak tergesa-gesa.

Solopos.com, SOLO–DPRD Solo mendorong Pemkot tak gegabah dalam merelokasi ribuan pedagang Sunday Market di kompleks Stadion Manahan. Perlu ada lokasi dan konsep yang matang sebelum meminta pedagang pindah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Anggota Komisi III DPRD, Suharsono, meminta Pemkot tak terburu-buru dalam kebijakan relokasi pedagang Sunday Market. Menurut Suharsono, suara pedagang perlu diakomodasi dalam sejumlah pertemuan. Dia melihat belum ada dialog yang intens antara pedagang dan Pemkot menyikapi masalah relokasi.

“Kami setuju relokasi ketika rohnya ingin mengembalikan fungsi Stadion Manahan. Namun harus dipikirkan juga eksistensi pedagang selama ini hidup dari sana,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD, Selasa (24/5/2016).

Suharsono mengatakan relokasi yang instan dan kurang perencanaan bakal berdampak pada nasib pedagang. Selain minimnya ruang diskusi, dia melihat opsi relokasi yang dilempar Pemkot selama ini masih perlu didalami plus minusnya. Pemkot mengusulkan Alun-alun Kidul Keraton Solo, Pura Mangkunegaran, Lapangan Mojosongo, car free day Jl. Djuanda, kawasan Pedaringan dan Bumi Perkemahan Jurug sebagai lokasi baru Sunday Market.

“Lokasi harus dipikirkan secara matang. Tempat baru harus benar-benar strategis dan hidup seperti Manahan. Dan memutuskan itu kami kira tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat,” tutur politikus PDI Perjuangan tersebut.

Ketua Fraksi Demokrat Nurani Rakyat (FDNR) DPRD, Supriyanto, meminta Pemkot bijak merespons keluhan pedagang. Menurut dia, demo oleh puluhan PKL Sunday Market di Balai Kota kemarin menunjukkan belum ada solusi yang tepat bagi pedagang.

“Pengembalian fungsi Manahan untuk olahraga mestinya tidak harus dengan menggusur. Cukup ditata sesuai zonasi,” tutur politikus Demokrat itu.

Supri menambahkan polemik yang tak berujung mulai berdampak negatif bagi geliat Sunday Market. Dia mengatakan pengunjung dan pedagang Sunday Market berangsur menurun seiring ketidakjelasan wacana relokasi. “Dulu minimal 2.000 pengunjung masuk, ini otomatis menggeliatkan ekonomi kerakyatan. Sekarang lihat saja, pengunjung tak seramai biasanya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya