SOLOPOS.COM - Pedagang kaki lima (PKL) mendorong gerobak saat mengikuti kirab Boyongan PKL Citywalk di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Jumat (1/4/2016). Kirab boyongan tersebut diikuti 54 PKL yang direlokasi dari citywalk, Jl. Slamet Riyadi ke kawasan sisi selatan dan timur Stadion Sriwedari. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, dari 55 pedagang hanya 13 pedagang yang bertahan di selatan Stadion Sriwedari.

Solopos.com, SOLO–Jumlah pedagang kaki lima (PKL) gerobak kuning yang bertahan di kawasan Sriwedari tinggal menyisakan 13 orang. Mayoritas bakul memilih mencari lokasi mandiri pascarelokasi dari city walk Jl. Slamet Riyadi awal April lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kondisi tersebut disampaikan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo menanggapi dinamika PKL gerobak kuning sebulan terakhir. Menurut Kepala DPP, Subagiyo, hanya 13 PKL dari total 55 PKL gerobak kuning yang bertahan di Sriwedari sampai sekarang. Mayoritas pedagang memilih hengkang karena omzet menurun drastis.

Subagiyo mengatakan PKL kini menyebar ke sejumlah tempat seperti jalan-jalan kampung di sekitar Purwosari, selter Baron serta menyewa lahan di depan pertokoan sekitar Jl. Slamet Riyadi. Ada pula yang berjualan di tempat tinggalnya. Menurut Subagiyo, Pemkot tak memermasalahkan kepindahan tersebut asal PKL tetap tertib. “Jangan sampai di lokasi baru malah mengganggu lalu lintas dan pengguna jalan,” ujar dia, Jumat (6/5/2016).

Subagiyo mengaku berupaya mendorong PKL kembali ke Sriwedari dengan penambahan fasilitas seperti tenda. Belum lama ini DPP memasang tenda berukuran 6 meter kali 3 meter untuk meningkatkan kenyamanan perdagangan. Pihaknya juga baru saja merampungkan lelang pengadaan gerobak stainless steel untuk para bakul. “Untuk selter permanen masih menunggu dana di APBD Perubahan.”

Lebih jauh Subagiyo menampik relokasi PKL dari city walk ke Sriwedari adalah kebijakan kurang perencanaan. Pihaknya mengklaim sudah memberi solusi dengan pembenahan kawasan Sriwedari sembari menunggu selter permanen.
“Kemarin saat pemindahan juga tidak ada konflik. PKL menerima,” ucapnya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sugeng Riyanto, sudah memprediksi relokasi PKL gerobak kuning akan menimbulkan ekses penurunan omzet signifikan. Terlebih Pemkot belum menyiapkan infrastruktur memadai di lokasi baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya