SOLOPOS.COM - Ilustrasi sunday market manahan (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

PKL Solo, Paguyuban menetapkan tiga lokasi sebagai area berdagang.

Solopos.com, SOLO–Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday Market Manahan membatasi lokasi jualan seribuan pedagang di Stadion Manahan. Tiga lokasi ditetapkan sebagai area berdagang mereka.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Di luar ketiga lokasi, meliputi tempat roadrace atau blok A/B, trotoar luar velodrom, dan seputaran Patung Manahan, dikonsep bebas dari aktivitas pedagang. Konsep penataan tersebut mulai diterapkan secara bertahap sejak dua pekan lalu.

Sekretaris Paguyuban PKL Sunday Market Manahan, Heru Purwanto, telah menyusun konsep penataan bagi seribuan pedagang yang menggelar dagangan setiap hari Minggu di Manahan. Dia mengatakan penataan dilakukan sebagai upaya pedagang agar Pemkot batal merelokasi ke lokasi lain. Pedagang tetap berkukuh menolak rencana Pemkot merelokasi pedagang ke lokasi lain.

“Kami menolak jika direlokasi ke tempat lain. Kami siap jika ditata. Kami telah membuat konsep penataan dan sudah mulai diterapkan bertahap dimulai dari PKL di sisi timur,” katanya ketika dijumpai wartawan di kompleks Manahan, Kamis (26/5/2016).

Heru mengatakan dalam konsep yang telah disusun pedagang, menetapkan tiga lokasi untuk area jualan pedagang. Ketiga lokasi yang ditetapkan di antaranya, kawasan blok A/B yang selama ini digunakan untuk lokasi road race, trotoar luar velodrom, dan seputaran Patung Stadion Manahan. Di luar dari tiga lokasi itu ditetapkan sebagai kawasan steril aktivitas pedagang.  Kawasan tersebut akan digunakan untuk area olahraga. Seperti jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stadion Manahan, semula penuh dengan pedagang secara bertahap sudah disterilkan dari aktivitas jualan pedagang. Hingga kini, paguyuban terus menggelar koordinasi bersama pedagang Sunday Market dalam menyikapi rencana penataan Stadion Manahan. Selain itu pihaknya juga siap berkoordinasi dengan Pemkot. Dia mengklaim konsep penataan disepakati sebagian besar pedagang Sunday Market yang secara keseluruhan berjumlah 1.100 pedagang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).

“Kami ingin bersinergi, warga bisa nyaman berolahraga dan pedagang bisa tetap berjualan di sana. Tidak direlokasi ke tempat lain, makanya kami menata diri,” katanya.

Ihwal persoalan sampah, dia mengatakan menjadi tanggung jawab masing-masing pedagang. Paguyuban juga menyiapkan aturan baru bagi PKL Sunday Market. PKL wajib membersihkan sampah satu meter baik di depan, belakang, samping kanan kiri lapaknya. Paguyuban menyiapkan sanksi bagi pedagang yang tidak membersihkan lokasi dari sampah.

“Kami juga menyiapkan kantong-kantong tempat sampah. Kami mewajibkan pedagang agar menjaga kebersihan,” katanya.

Koordinator lapangan (Korlap) PKL Sunday Market Manahan, I Nyoman Ngurah Agung, berencana menyerahkan konsep penataan PKL Sunday Market ke Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Namun sebelum menyerahkan ke Wali Kota, konsep penataan pedagang secara bertahap mulai diterapkan. “Kami meminta Pak Wali Kota tidak merelokasi pedagang. Kami ingin menunjukkan bahwa pedagang bisa ditata, tanpa harus direlokasi dan tidak mengganggu aktivitas olahraga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya