Soloraya
Minggu, 29 Mei 2016 - 15:00 WIB

PKL SOLO : Pedagang Nekat Berjualan di Luar 3 Lokasi Pilihan Paguyuban Sunday Market

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PKL masih bertahan dengan menggelar lapak di jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi utara, Minggu (29/5/2016). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

 PKL Solo, rencana pembatasan jumlah PKL Sunday Market belum berjalan optimal.

Solopos.com, SOLO--Rencana Paguyuban pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market membatasi lokasi berjualan seribuan PKL di kompleks Stadion Manahan belum berjalan optimal.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu (29/5/2016) pagi, banyak PKL yang masih menggelar lapak di luar kawasan roadrace atau blok A/B, trotoar luar velodrom, dan seputaran Patung Manahan. Sebagai contoh, ratusan PKL masih bertahan dengan menggelar lapak di jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi utara.

Salah satu PKL, Yuli, 33, enggan pindah berjualan dari jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi utara karena khawatir rugi. Menurut dia, banyak PKL dari jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stasion Manahan sisi selatan mengeluh tidak laku setelah dipindah ke kawasan Patung Manahan.

“Kami tetap menolak pindah dengan alasan apa pun dari UPTD Sarana dan Prasarana Olahraga [Disdikpora], KONI, maupun Paguyuban PKL. Sejak awal ada Sunday Market di dalam kompleks Stadion Manahan, jalan yang melingkari lapangan sepak bola ini sudah digunakan PKL,” kata Yuli kepada Solopos.com di lapaknya, Minggu.

Advertisement

Yuli menyampaikan PKL Sunday Market bahkan telah memadati jalan yang melingkari lapangan sepak bola di kompleks Stadion Manahan sebelum merambah ke kawasan velodrome dan pintu masuk kompleks Stadion Manahan. Dia meminta UPTD Sarana dan Prasatana Olahraga Disdikpora, KONI, maupun Paguyuban tidak asal menyusun rencana atau mengambil kebijakan tanpa melibatkan PKL Sunday Market.

“Paguyunan secara individu memang sudah rasan soal pemindahan, tapi belum secara resmi mengadakan sosialisasi pemindahan dengan banyak PKL. Setelah mengadakan aksi menolak relokasi ke Balai Kota [Senin, 23/5/2016], kami langsung ketemu pengurus Paguyunan. Saya selaku koordinator pedagang meminta mereka menyetop pemindahan,” jelas Yuli.

Yuli berharap PKL maupun pengurus Paguyuban PKL Sunday Market bisa segera bertemu dengan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Dia ingin memastikan kepada Wali Kota apakah tetap tega memindah PKL Sunday Market dari kompleks Stadion Manahan atau tidak. Apabila Wali Kota membatalkan rencana relokasi, Yuli mengaku, siap untuk ditata.

Advertisement

“Untuk apa banyak PKL dipindah? Setidaknya ketemu Pak Wali Kota dulu. Kami diceritakan langsung alasan Pemkot memindah PKL dari kompleks Stadion Manahan. Selama ini kami bisa berdampingan dengan masyarakat yang ingin berolahraga. Intinya, kami tetap menolak rencana relokasi,” papar Yuli.

Senada, PKL Lainnya, Suparti, 54, mendorong Paguyuban PKL Sunday Market untuk bertemu terlebih dahulu dengan Wali Kota Solo, membicarakan rencana relokasi. Setelah itu, lanjut dia, Paguyuban segera menyebarluaskan informasi kepada PKL. Suparti menyesalkan selama ini informasi soal rencana relokasi PKL Sunday Market hanya dia peroleh dari membaca koran, bukan dari pengurus Paguyuban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif