SOLOPOS.COM - Lambang PKS. (Antara)

Solopos.com, SRAGEN-Partai Keadilan Sejatera (PKS) Sragen menjajaki peluang koalisi dengan sejumlah partai politik (parpol) di Sragen, salah satunya dengan Partai Golkar Sragen. PKS melayangkan surat silaturahmi politik ke DPD II Partai Golkar Sragen. Mereka akan bertemu yang direncanakan pada Senin (3/6/2024) besok.

Sekretaris DPD PKS Sragen, Wahyudi, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (31/5/2024), menjelaskan insyaAllah PKS akan bersilaturahmi ke sejumlah parpol di Sragen. Dia menjelaskan silaturahmi politik itu bertujuan untuk membangun komunikasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Pada silaturahmi tahap I akan dilakukan ke Partai Gerindra dan Partai Golkar yang direncanakan pada pekan ini juga. Silaturahmi itu akan dilaksanakan pada Sabtu [1/6/2024] besok,” jelas dia.

Wahyudi menyampaikan PKS sudah memiliki kader-kader potensi yang bisa dijagokan dalam Pilkada Sragen 2024, di antaranya mantan wakil bupati Dedy Endriyatno, mantan Kades Sambirejo Plupuh yang jadi legislator terpilih Prihandoko, legislator DPRD Provinsi Jawa Tengah Hadi Santoso, kader PKS Aris Surawan dan Anggoro Sutrisno. “Dengan adanya nama-nama potensial itu, kami belum melakukan survei ke masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPD II Partai Golkar Sragen Pujono Elli Bayu Efendi menyampaikan PKS memang sudah berkirim surat ke Partai Golkar yang ini sebagai bentuk konsolidasi eksternal dan mengajak komunikasi dengan Golkar. Dia mengungkapkan Golkar direncanakan menerima PKS pada Senin (3/6/2024) besok

“Ya, Golkar Sragen ini genit karena menjadi partai terbesar kedua di Sragen sehingga menjadi poros partai. Kursi partai lainnya berada di bawah Golkar karena jumlahnya enam kursi, lima kursi, empat kursi, dan dua kursi. Golkar sudah biasa berkomunikasi dengan siapa pun,” jelas dia

Bayu, sapaannya, menyampaikan dalam surat PKS itu menyebut hanya kunjungan atau lawatan biasa, sepertinya belum mengarah ke pembahasan koalisi Pilkada.

Bayu menyampaikan Golkar tidak membuka pendaftaran seperti partai-partai lainnya, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Demokrat, Gerindra, PKB, dan PKS. Dia menyatakan Golkar sudah merumuskan strategi menghadapi kompetisi politik sejak 2,5 tahun yang lalu termasuk merumuskan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2024 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

“Jadi rumusan itu sudah dituangkan dalam rapat pimpinan nasional dan rapat pimpinan daerah (rapimda). Mekanis di Golkar, DPP memberikan tugas dan mandat kepada kader terbaik di 514 kabupaten/kota di Indonesia,” ujar Bayu.

Dia mengungkapkan salah satu isi mandat itu di antaranya tentang konsolidasi internal dan eksternal dan sosialisasi masyarakat bawah dan atas. Dia mengatakan setidaknya ada dua tahapan yang dilakukan yakni konsolidasi dan sosialisasi serta tahapan survei. Dia menerangkan posisi sekarang sudah melakukan tahapan sosialisasi dan konsolidasi. “Jadi dari mandat itu nanti ketika tidak memenuhi syarat baru diambil alih DPP,” jelasnya.

Bayu menyampaikan sejumlah calon yang bermunculan dengan ikut mendaftar ke parpol-parpol itu ada yang sudah berkomunikasi dengan Golkar. Dia menjelaskan masyarakat jangan salah berasumsi bahwa mendaftar itu baru mendaftar ke parpol. Dia menyatakan pendaftaran yang sesungguhnya ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Kenapa Bayu tidak daftar, ya saya ini Ketua DPD Partai Golkar Sragen. Jadi sudah punya partai,” katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Pendaftaran dan Penjaringan Bakal Cabup/Cawabup DPC PDIP Sragen, Eko Muji Suharto, menyampaikan dari empat orang yang mengambil formulir ternyata hanya dua orang yang mengembalikan berkas yakni seorang manajer pabrik semen dari Jakarta, Respati Setyo Saputro, sebagai bakal cawabup dan Ketua DPC PDIP Sragen sendiri, Untung Wibowo Sukawati sebagai bakal cabup.

“Hanya ada dua berkas yang mengembalikan ke DPC PDIP, yakni Mas Bowo [Ketua DPC PDIP Sragen] dan Mas Respati. Jadi tugas kami selesai. Kami tinggal menunggu tahapan dari DPD atau DPP sampai keluar rekomendasi,” ujar Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya