SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, KLATEN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 secara maraton di Hotel Tjokro Klaten, Senin-Selasa (29-30/4/2019).
Tahap ini merupakan kelanjutan dari rekapitulasi di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang rampung pekan lalu. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, rapat pleno terbuka itu dijaga ketat aparat kepolisian.
Setiap tamu undangan yang hadir di lokasi tersebut harus melalui metal detector. Penjagaan polisi itu mulai kompleks Hotel Tjokro hingga Borobudur Room Tjokro yang menjadi lokasi berlangsungnya rapat pleno.
Rapat tersebut dihadiri para saksi, perwakilan partai politik (parpol), jajaran musyawarah pimpinan darah (muspida) di Klaten, dan tamu undangan lainnya. Rapat pleno terbuka tingkat KPU kabupaten itu dijadwalkan Senin mulai pukul 10.00 WIB hingga Selasa pukul 02.00 WIB.
“Di sini, kami memvalidasi soal administrasi yang dilaporkan PPK. Rapat pleno ditarget rampung besok,” kata anggota Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Klaten, Wandyo Supriyatno, saat ditemui wartawan di Hotel Tjokro Klaten, Senin.
Wandyo mengatakan tingkat partisipasi masyarakat di Pemilu 2019 sangat memuaskan. Persentase kehadiran pemilih di Kabupaten Bersinar menyentuh 90 persen. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Klaten mencapai 1.004.526 orang dengan 4.313 tempat pemungutan suara (TPS).
“Di sini kami belum bisa menyampaikan data perolehan suara di Pemilu 2019 karena masih proses. Yang bisa disampaikan, partisipasi masyarakat tergolong sangat tinggi. Dari DPT yang ada, jumlah pemilih yang hadir ke TPS berkisar 800.000-an orang,” katanya.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten, Sigit Gatot Budiyanto, mengatakan tingkat partisipasi masyarakat di Pemilu 2019 sangat tinggi. Hal tersebut selaras dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 di Kesbangpol Klaten dalam beberapa hari terakhir.
“Sesuai data kami, partisipasi pemilih memang tinggi. Rekapitulasi yang kami lakukan sebatas ingin mengetahui angka partisipasi pemilih dan peran serta partai politik dalam memberikan pendidikan politik ke masyarakat. Meski menggelar rekapitulasi, kami tetap menunggu KPU yang menjadi lembaga resmi di Pemlu 2019,” katanya.